kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45940,39   -23,34   -2.42%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sasar Seluruh Segmen, Bank BTPN Targetkan Kredit Naik 9% hingga 11% di 2023


Rabu, 01 Maret 2023 / 14:23 WIB
Sasar Seluruh Segmen, Bank BTPN Targetkan Kredit Naik 9% hingga 11% di 2023
Dari kanan: Direktur Utama Bank BTPN Henoch Munandar, Direktur Kepatuhan Dini Herdini, Direktur Keuangan Hanna Tantani, dan Digital Banking Head Irwan Tisnabudi saat paparan kinerja Bank BTPN.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank BTPN Tbk meyakini pertumbuhan bisnis bisa lebih tinggi di tahun ini. Direktur Utama Henoch Munandar menargetkan kredit bisa tumbuh 9% hingga 11% di 2023.

"Kami harap bahwa permintaan kredit tahun ini cukup deras. Saat ini, portofolio BTPN masih dominasi korporasi. Tapi tahun ini kami rencanakan pertumbuhan di semua segmen," ujarnya pada Selasa (28/2).

Oleh sebab itu, BTPN akan menyasar segmen UKM, mikro, korporasi hingga produk digital loan. Ia menyatakan masih akan berupa mempertahankan pangsa pasar BTPN di bisnis pensiun.

"Kami sangat berharap bauran kebijakan pemerintah maupun Bank Indonesia bisa terus mengakselerasi pertumbuhan ekonomi tahun ini. Sehingga permintaan kreidt yang ada di segala segmen bisa tumbuh positif," tambahnya.

Pada akhir 2022, total kredit yang disalurkan Bank BTPN naik 8% menjadi Rp 146,12 triliun per akhir Desember 2022, dari Rp 135,60 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Baca Juga: Bank BTPN Catat Laba Rp 3,10 Triliun di Sepanjang 2022

Pertumbuhan bisnis ini mendorong kemampuan BTPN mencetak laba bersih setelah pajak secara konsolidasi sebesar Rp 3,10 triliun hingga akhir 2022. Nilai itu tumbuh 16%, dari pencapaian 2021 sebesar Rp 2,67 triliun.

Henoch menyatakan kenaikan laba bersih ini terutama didukung oleh peningkatan pendapatan operasional dan penurunan biaya kredit. Pendapatan operasional naik 4% menjadi Rp 13,69 triliun, sementara biaya kredit turun 13% menjadi Rp 1,84 triliun.

Pertumbuhan pendapatan operasional didorong oleh naiknya pendapatan bunga bersih sebesar 5% menjadi Rp 11,68 triliun dan peningkatan pendapatan operasional lainnya sebesar 3% menjadi Rp 2,01 triliun tahun lalu.

 

Hal ini sejalan dengan peningkatan permintaan atas pembiayaan syariah dan kredit di segmen korporasi, masing-masing sebesar 10% dan 13%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×