Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
Sementara satelit baru ini kelak akan menempati slot orbit kosong yang dimiliki BRI di 103 Bujur Timur (BT) Dan akan beroperasi di spektrum L Band (1GHz-2Ghz). Satelit ini akan berjenis high throughput satelite (HTS) berkapasitas tinggi hingga 100GBit/s.
Salah satu keinginan BRI untuk menambah kepemilikan satelitnya guna menopang bisnis di segmen kredit UMKM. Satelit baru ini kelak akan menopang kinerja BRISat, satelit BRI yang diluncurkan pada 2016. BRISat mengorbit di 150,5 BT dan beroperasi di spektrum frekuensi C Band (4GHz-8GHz), dan Ku Band (12GHz-18GHZ).
Direktur Utama BRI Suprajarto sebelumnya juga menyatakan BRI memang membutuhkan satelit yang beroperasi di spektrum L Band. Ini sesuai dengan ekspansi digital BRI melalui aplikasi BRISPOT.
Baca Juga: Dikabarkan akan dimerger dengan DANA, ini kata OVO
“Sebagai bank yang serius menggarap segmen UMKM, penggunaan spektrum frekuensi L BAnd akan lebih efektif dan akurat dalam komunikasi sehingga potensi bisnis juga makin besar,” katanya.
Melalui BRISPOT, BRI dapat memproses pengajuan kredit bahkan di lokasi terpencil sekalipun. Sebab BRISPOT dilengkapi fitur geotagging yang bisa mendokumentasikan titik lokasi nasabah secara akurat saat proses kredit.
Nah, fitur seperti itu makin mumpuni jika terkoneksi dengan satelit L Band. Sebab, spektrum frekuensi L Band memang biasa dimanfaatkan untuk perangkat telekomunikasi bergerak (mobile device) seperti ponsel GSM maupun GPS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News