Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan pembiayaan atau multifinance mulai ancang-ancang menaikkan suku bunga sejalan dengan keputusan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia (BI).
Seperti diketahui, BI mengerek suku bunga acuan BI 7-Day Reserve Repo Rate (BI7DRR) sebesar 50 bps menjadi 4,75%, suku bunga deposit facility sebesar 50 bps menjadi 4,00%, dan suku bunga lending facility sebesar 50 bps menjadi 5,50%.
Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno menuturkan, multifinance harus mengikuti apa yang menjadi kebijakan dari pemerintah ihwal suku bunga acuan yang naik. Menurutnya, pemerintah memiliki perhitungan sendiri.
"Kita harus mengikuti kebijakan moneter dan fiskal dari pemerintah," kata Suwandi kepada Kontan.co.id, Rabu (26/10).
Baca Juga: Pefindo Proyeksikan Penerbitan Obligasi Korporasi Tahun Ini Capai Rp 153,2 Triliun
Dari sisi pemain, PT Mandiri Tunas Finance (MTF) sudah mulai menaikkan suku bunga acuannya. Direktur Sales & Distribusi MTF William Francis bilang, saat ini MTF sudah mulai menaikkan suku bunga sebesar 0,5% sampai dengan 1% karena bunga pinjaman yang sudah naik.
William menganggap, kebutuhan akan mobil masih akan terus naik seiring dengan membaiknya perekonomian di Indonesia pascapandemi. Untuk itu, MTF memproyeksikan bisa mencapai target pinjaman sesuai rencana sebesar Rp 25 triliun di akhir Desember 2022. Sementara itu, per September 2022, MTF mencatatkan pertumbuhan 40% secara tahunan (year on year/YoY).
Sementara itu, PT Indomobil Finance (IMFI) belum menaikkan suku bunga hingga saat ini. Executive Board Indomobil Finance Gunawan Effendi mengatakan, sementara ini IMFI belum menaikkan suku bunga kepada debitur. Menurutnya, apabila ada kenaikan bunga beli belum signifikan sehingga masih bisa diserap oleh perusahaan.
Gunawan bilang, saat ini IMFI masih memiliki banyak fasilitas kredit untuk menunjang bisnis pembiayaan untuk setahun ke depan. IMFI pun memiliki strategi untuk menggaet nasabah hingga akhir tahun.
Gunawan menjelaskan, promo-promo mulai dijalankan, misalnya saat ini IMFI sedang meluncurkan program IMFI Virtual Expo Anniversary (IVORY) dalam rangka memperingati anniversary Indomobil Finance yg ke 29 tahun.
"Pada acara IVORY ini IMFI menawarkan promosi bunga ringan mulai dari 0% dan diskon biaya administrasi serta kemudahan proses bagi debitur eksisting," ujar Gunawan kepada Kontan.co.id, Rabu (26/10).
Senada, BCA Finance pun belum menaikkan suku bunga acuan kepada debiturnya. Presiden Direktur BCA Finance Roni Haslim menuturkan, sampai saat ini BCA Finance belum menaikkan bunga.
"Karena dari bank yang memberikan dana juga belum menaikkan bunga dan masih menunggu dari bank yang memberikan pinjaman," kata Roni kepada Kontan.co.id, Rabu (26/10).
Roni menambahkan, permintaan kredit mobil di BCA Finance masih bagus. Per September 2022, pembiayaan baru sudah sebesar Rp 23,3 triliun, naik 34% dibandingkan periode yang sama di tahun lalu. Sementara itu, hingga akhir tahun, BCA Finance menargetkan pembiayaan baru hingga akhir tahun ini sebesar Rp 30,5 triliun.
Hal yang sama dilakukan oleh PT Mandiri Utama Finance (MUF). Direktur Utama MUF Stanley Setia Atmaja mengatakan, sampai saat ini MUF belum menaikkan suku bunga ke nasabah.
Baca Juga: Tren Suku Bunga Naik, Minat Multifinance Menerbitkan Obligasi Bisa Turun
"Kami masih terus memantau kondisi industri pembiayaan, persaingan, dan faktor-faktor internal yang relevan," ungkap Stanley kepada Kontan.co.id, Rabu (26/10).
Stanley bilang, untuk meningkatkan pembiayaan hingga akhir tahun. MUF akan terus memperluas dan memperdalam kerja sama dengan berbagai mitra kanal pembiayaan, baik konvensional maupun digital, memastikan proses pelayanan akuisisi yang sesuai harapan calon nasabah, serta mengeluarkan program-program pembiayaan akhir tahun yang menarik.
Sementara itu, Direktur WOM Finance Cincin Lisa Hadi juga menyebut bahwa WOM Finance masih belum menaikkan suku bunga kredit. Menurut Cincin, perusahaan terus melakukan evaluasi terhadap kondisi ekonomi, baik mikro maupun makro serta tingkat suku bunga acuan BI.
"Namun hingga saat ini, perusahaan masih belum memiliki rencana untuk menaikkan suku bunga kredit," kata Cincin kepada Kontan.co.id, Rabu (26/10).
Adapun, Cincin bilang kondisi kredit di WOM Finance hingga saat ini cukup baik, seiring dengan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Hingga Juni 2022, WOM Finance berhasil menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 2,1 triliun, di sisi lain NPF-Gross tercatat hanya sebesar 1,7%.
WOM Finance optimis industri multifinance dapat terus bertumbuh, khususnya untuk sektor ekonomi menengah yang merupakan segmentasi utama perusahaan. WOM Finance memiliki beberapa strategi dalam menggaet konsumen hingga akhir tahun, seperti meningkatkan pembiayaan konsumen melalui pengadaan program promosi yang menarik dan pemasaran secara digital seperti WOMbastis, virtual event & exhibition, dan promosi tematik lainnya.
Selain itu, Cincin bilang WOM Finance sedang melakukan digitalisasi proses akuisisi melalui saluran digital untuk menciptakan konsumen baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News