Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
Asal tahu saja, hingga September 2020, sudah ada 4,7 juta merchant termasuk UMKM yang menggunakan standar baku bank sentral ini.
Direktur Eksekutif Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) Djamin Nainggolan mengatakan, QRIS bisa meningkatkan ekspansi pembayaran dan peningkatan transaksi digital bagi UMKM. Lantaran, EDC masih lebih cocok untuk peritel modern maupun toko dengan penjualan besar.
“Per September, secara transaksi memang ada penurunan dari Maret, saat PSBB dilakukan, namun di September sudah baik. Sekarang dengan dicabutnya PSBB, mudah-mudahan bisa memecahkan rekor,” kata dia dalam diskusi virtual.
Baca Juga: Siap-siap, bea meterai tagihan kartu kredit akan naik mulai 1 Januari 2021
Berdasarkan data ASPI, pada September 2020 volume transaksi QRIS telah melebih 10 juta transaksi. Nilai itu sudah meningkat dibandingkan sepanjang Juni 2020 masih di sekitar 8 juta transaksi. Namun, masih tertinggal pada transaksi di bulan Maret yang hampir mencapai 10 juta kali.
“Meski secara jumlah transaksi lemah, tapi amount (nilai transaksi) lebih tinggi. Artinya pengguna lebih nyaman menggunakan QRIS untuk ticket size yang lebih tinggi,” tambah Djamin.
Masih berdasarkan data ASPI, nilai transaksi QRIS selama September 2020 saja mencapai sekitar Rp 800 miliar. Sedangkan nilai transaksi pada Juni masih lebih dari Rp 400 miliar. Adapun transaksi pada bulan Maret saja, ada di bawah Rp 600 miliar.
Lebih lanjut, Djamin bilang, pekerjaan rumah industri tidak hanya menambah jumlah merchant tapi juga merchant aktif. Dengan ini maka transaksi dan volume akan ikut naik secara otomatis.
Selanjutnya: Targetkan pertumbuhan kredit 4%, BNI bidik segmen korporasi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News