kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   -21.000   -1,06%
  • USD/IDR 16.835   40,00   0,24%
  • IDX 6.679   65,44   0,99%
  • KOMPAS100 965   12,40   1,30%
  • LQ45 750   8,15   1,10%
  • ISSI 212   1,80   0,86%
  • IDX30 390   4,00   1,04%
  • IDXHIDIV20 468   2,84   0,61%
  • IDX80 109   1,41   1,31%
  • IDXV30 115   1,81   1,60%
  • IDXQ30 128   1,06   0,84%

Segmen mikro dorong kredit BRI naik 11,8%


Kamis, 22 Oktober 2015 / 19:01 WIB
Segmen mikro dorong kredit BRI naik 11,8%


Reporter: Issa Almawadi | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Bank Rakyat Indonesia (BRI) mencatat total kredit Rp 518,9 triliun hingga September 2015. Angka ini tumbuh 11,8% dari Rp 464,2 triliun di periode yang sama tahun lalu.

Sunarso, Wakil Direktur Utama BRI menyatakan, penyaluran kredit kepada sektor usaha mikro masih menjadi motor penggerak pertumbuhan kredit dengan kontribusi sebesar 32,8% naik dari 31,97% terhadap total keseluruhan kredit.

"Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, kredit mikro yang disalurkan BRI tumbuh 14,7% dari sebesar Rp 148,4 triliun menjadi Rp 170,2 triliun, dengan jumlah nasabah yang meningkat menjadi 7,6 juta nasabah dari 7,1 juta nasabah," terang Sunarso, Kamis (22/10).

Sunarso juga menjelaskan, program akselerasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang menjadi bagian dari micro banking BRI juga menunjukkan trend positif.

Sejak diluncurkan pada minggu ke 3 bulan Agustus hingga akhir September, BRI telah menyalurkan KUR (realisasi kumulatif) sebesar Rp 3,1 triliun, kepada lebih dari 200 ribu pelaku Usaha Mikro yang tersebar secara merata di seluruh pelosok tanah

Dari jumlah KUR yang telah disalurkan tersebut, sektor perdagangan masih mendominasi pembiayaan. Kemudian berturut-turut pembiayaan terbanyak di sektor pertanian, dan ke sektor ekonomi lainnya.

"Untuk dapat meningkatkan penyaluran KUR, BRI memanfaatkan 5.331 BRI Unit yang menjangkau daerah-daerah terpencil dan 3.154 Teras BRI yang berada di pasar-pasar tradisional," tambah Sunarso.

Dari sisi kualitas kredit, meski kondisi perekonomian masih belum sepenuhnya pulih, namun rasio kredit bermasalah BRI tetap ter-maintain dengan baik, yang terlihat pada angka NPL netto sebesar 0,6% dan gross sebesar 2,2%.

Hal ini, kata Sunarso, tidak terlepas dari konsistensi BRI dalam menerapkan prinsip kehati-hatian dalam menyalurkan kredit, peningkatan pengawasan dan pembinaan kepada debitur-debitur existing serta melakukan restrukturisasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×