Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Segmen Pensiunan dan Pegawai telah menjadi penopang pendapatan bunga dari PT Bank Woori Saudara 1906 Tbk (BWS). Di mana, pos pendapatan bunga dari bank tersebut terbilang stabil.
Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian non-audit Juni 2025, total pendapatan bunga BWS mencapai Rp 1,98 triliun. Pada periode sama tahun sebelumnya, pendapatan bunga dari bank milik investor korea ini senilai Rp 2 triliun.
Segmen pensiunan dan pegawai memberikan kontribusi sebesar 55% terhadap pendapatan bunga BWS pada semester I-2025.
Baca Juga: Laba Turun 74,9%, Bank Woori Saudara Optimistis Kinerja Membaik pada Semester-II 2025
Adapun, pendapatan bunga terbesar dikontribusikan oleh segmen pensiun sebesar Rp 886 miliar. Capaian tersebut mengalami pertumbuhan 12% secara year on year (yoy).
Hingga akhir Juni 2025, BWS telah menyalurkan kredit pensiunan (KUPEN) sebesar Rp 20,8 triliun. Segmen ini naik 2% yoy dan berkontribusi sebesar 45% dari total penyaluran kredit BWS.
Selain segmen pensiunan, pendapatan bunga dari segmen pegawai juga mengalami kenaikan sebesar 6% yoy mencapai Rp196 miliar pada paruh pertama tahun 2025.
Untuk segmen kredit pegawai (KUPEG), BWS telah menyalurkan pinjaman sebesar Rp 4,0 triliun atau tumbuh 3% yoy pada periode yang sama.
Baca Juga: Bank Woori Saudara Panen Cuan Digital, Fee-Based Income Hampir Sentuh Rp 20 Miliar
Secara umum, BWS memiliki tiga segmen operasi utama dalam menyalurkan kredit. Segmen ini meliputi kredit yang diberikan kepada pensiunan serta pinjaman yang diberikan kepada nasabah pegawai baik instansi pemerintah maupun swasta.
Selain itu, BWS juga menyalurkan kredit komersial yang merupakan penyaluran kredit kepada nasabah individual maupun korporasi untuk keperluan komersial atau bisnis termasuk pinjaman sindikasi.
Aditya Prayoga dari Phintraco Sekuritas menilai bahwa penyaluran kredit BWS ke segmen pensiunan dan pegawai merupakan strategi yang tepat dan memiliki captive market sehingga di tengah tren perlambatan kredit yang terjadi di industri perbankan serta gejolak ekonomi, kredit di segmen ini tetap stabil.
“Selain captive market, yield dari kredit segmen pensiunan dan pegawai juga relatif lebih atraktif sehingga mampu menjadi katalis untuk interest income bank” ujar Aditya dalam keterangannya, Rabu (3/9).
Baca Juga: Bank Woori Saudara Berpotensi Ceruk Pasar Dagang Indonesia-Korea Selatan
Ia menambahkan, ketika penyaluran kredit BWS ke segmen pensiunan dan pegawai relatif stabil di sepanjang semester I-2025, tetapi pendapatan bunganya tumbuh lebih tinggi menunjukkan kemampuan BWS melakukan loan repricing dengan baik.
Dengan peningkatan imbal hasil (yield) dari kredit di kedua segmen ini melalui strategi loan pricing yang tepat dan manajemen risiko yang berhati-hati, ia bilang ini akan membuat rasio kredit macet (non-perfoming loan/NPL) terjaga rendah.
Di sisi lain, jika dibarengi dengan penguatan struktur pendanaan yang terdiversifikasi serta dana murah akan berdampak pada biaya atas dana (Cost of Fund/CoF) yang terjaga atau bahkan bisa turun.
“Hal ini pada akhirnya akan mampu mendongkrak marjin bunga bersih (Net Interest Margin/NIM) bank,” tambahnya.
Baca Juga: Laba Bank Woori Saudara Tembus Rp 82,66 Miliar pada Semester I-2025, Ini Penopangnya
Sebagai informasi, untuk penyaluran kredit pension (KUPEN), BWS juga menggandeng kemitraan strategis dengan TASPEN sementara untuk penyaluran kredit pegawai (KUPEG), BWS bekerja sama dengan berbagai instansi pemerintah baik Kementerian, Pemerintah Daerah, BUMN hingga swasta.
Selanjutnya: Digital Mediatama Maxima (DMMX) Dirikan Perusahaan Patungan dengan Muhammadiyah
Menarik Dibaca: 10 Rekomendasi Snack untuk Diet yang Rendah Kalori
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News