Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perbankan di Tanah Air tengah mempersiapkan rencana ekspansi secara anorganik tahun ini. Ekspansi lewat akuisisi dijajaki untuk mengoptimalkan pertumbuhan bisnis mereka ke depan, terutama dalam menghadapi era digitalisasi.
Ekspansi anorganik bisa dilakukan dengan merger atau lewat akuisisi sebuah bisnis atau satu perusahaan. PT Bank Mandiri Tbk misalnya, sedang mengkaji peluang dan opsi ekspansi anorganik sebagai strategi untuk mendorong pertumbuhan bisnis ke depan.
Lantaran masih membuka diri atas peluang yang ada, Bank Mandiri belum menjelaskan rincian opsi merger atau akuisisi seperti apa yang diminati perseroan.
"Saat ini kami masih mengkaji peluang dan opsi yang ada, tetapi kami belum bisa men-disclose rencana tersebut," kata Sigit Prastowo, Direktur Keuangan Bank Mandiri kepada Kontan.co.id, Rabu (15/9).
Namun, Sigit menegaskan fokus utama Bank Mandiri saat ini adalah mendorong pertumbuhan dengan mengoptimalkan value chain dari nasabah korporasi dan komersial yang dimiliki perseroan, serta mengoptimalkan potensi kewilayahan sebagai basis ekspansi bisnis.
Sebelumnya dalam paparan publik pada 8 September 2021 lalu, Sigit mengatakan Bank Mandiri terus mengkaji potensi melakukan inisiatif dalam menghadapi era digitalisasi perbankan.
Baca Juga: Bank Mandiri buka peluang untuk ekpansi anorganik
Dia menjabarkan, Bank Mandiri memiliki kelebihan dalam menghadapi era digital karena ekosistem yang dimilikinya sudah sangat besar dimana costumer based perseroan telah mencapai 31 juta, belum termasuk dari anak usahanya seperti Bank Mantap dan BSI.
Pekerjaan rumah Bank Mandiri saat ini menurutnya bagaimana meningkatkan layanan agar bisa menjadikan ekosistem ini menghasilkan potensi bisnis yang bisa terus dikembangkan ke depannya.
"Saat ini kami tengah melakukan inovasi dengan mengembangkan super apps untuk meningkatkan layanan kepada ekosistem eksisting ini," ujarnya.
PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) juga tengah menyiapkan ekspansi anorganik. Bank ini berencana mengakuisisi lembaga keuangan berbasis teknologi (fintech).
Perseroan menyasar layanan finansial teknologi karena perkembangan semua layanan keuangan ke depan akan serba digital.
Royke Tumilaar, Direktur Utama BNI mengatakan, rencana tersebut saat ini masih dalam proses kajian dan diharapkan dalam waktu dekat sudah ada kesimpulan yang akan segera diambil. Dia bilang, perusahaan yang dibidik tentunya adalah perusahaan yang memiliki biaya operasional yang murah.
Sementara PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) sudah dalam beberapa tahun terakhir merencanakan menambah tiga anak usaha baru lewat akuisisi yakni modal ventura, asuransi jiwa, dan tekfin properti.
Bank ini akan mengakuisisi perusahaan Sarana Papua Ventura, cucu usaha PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI). Proses akuisisi ini sudah hampir mendekati final dan dipastikan akan rampung tahun ini.