kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45899,85   2,25   0.25%
  • EMAS1.378.000 0,95%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sejumlah Bank Catat Pertumbuhan Bisnis Remitansi yang Positif pada Kuartal II


Senin, 03 Juli 2023 / 21:49 WIB
Sejumlah Bank Catat Pertumbuhan Bisnis Remitansi yang Positif pada Kuartal II
ILUSTRASI. Pekerja membersihkan menara BCA di Jakarta, Selasa (12/3/2019). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/foc.


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah bank-bank di tanah air masih mencatat pertumbuhan yang positif pada segmen bisnis remitansi di kuartal kedua tahun 2023.

PT Bank Mandiri Tbk misalnya, yang melaporkan pertumbuhan remitansinya hingga saat ini menunjukkan tren positif dengan adanya peningkatan frekuensi dan volume remitansi rata-rata setiap bulannya mencapai 4%.

Tercatat hingga Mei 2023 frekuensi transaksi remitansi Bank Mandiri telah meningkat 7,18% secara year on year. Sedangkan volume remitansi meningkat 13,2% secara year on year.

SVP Retail Deposit Product And Solution Group Bank Mandiri, Evi Dempowati menyampaikan peningkatan bisnis remitansi ini juga didukung dengan adanya fitur Transfer Valas pada Livin’ by Mandiri yang baru dirilis 15 Februari 2023 lalu. Fitur ini memudahkan nasabah retail melakukan pengiriman uang ke luar negeri (outgoing remittance).

Baca Juga: Akseleran Telah Kucurkan Pinjaman Usaha Rp 1,5 Triliun di Semester I 2023

Evi merinci setiap bulannya, frekuensi dan volume transaksi pada fitur Transfer Valas melalui Livin’ by Mandiri terus meningkat dengan rata-rata peningkatan frekuensi sebesar 34,4% dan volume sebesar 38%.

Sementara itu jika melihat komposisi negara penyumbang terbesar pada segmen bisnis remitansi Bank Mandiri hingga Mei 2023, Evi menyebut Singapura masih menjadi negara yang menyumbang volume terbesar dari sisi incoming remittance maupun outgoing remittance.

"Selain Singapura, dari sisi incoming remittance terbesar juga berasal dari Amerika Serikat dan Arab Saudi. Sedangkan dari sisi outgoing remittance, diikuti oleh Tiongkok dan Hong Kong," kata Evi kepada Kontan, Senin (3/7).

Di sisi lain Bank Mandiri juga mencatat terjadinya sedikit perubahan pada komposisi negara khususnya dari sisi outgoing remitansi. 

Evi menjelaskan pada tahun 2022, Amerika Serikat awalnya menempati posisi ketiga volume outgoing remittance terbesar. Namun volume transaksi ke Hong Kong meningkat 59,1% secara year on year, sehingga menggeser posisi Amerika Serikat pada tahun 2023.

Senada, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) juga melaporkan kinerja layanan remitansinya yang terus bertumbuh dan  mengalami peningkatan positif. Kontributor terbesar dari transaksi remitansi antara lain berasal dari negara Tiongkok dan Singapura.

BCA juga melaporkan pertumbuhan transaksi perdagangan internasional melalui mata uang lokal (local currency settlement/LCS) dengan Malaysia, Thailand, Jepang, dan Tiongkok  juga terus bertumbuh.

Executive Vice President Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn menyampaikan pertumbuhan bisnis remitansi BCA didorong tingginya transaksi remitansi melalui aplikasi KlikBCA Bisnis yang telah dilengkapi dengan fitur upload dokumen underlying untuk transaksi remittance nominal besar.

Hera merinci transaksi Local Currency Settlement yang dilayani BCA hingga Mei 2023 meningkat lebih dari 50% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Pencapaian ini mendorong BCA untuk terus menjaga kerja sama dengan bank koresponden.

Baca Juga: Bank IBK akan Rights Issue untuk Incar Dana Rp 1,38 Triliun, Berikut Jadwalnya

"Kami juga tidak menutup kemungkinan untuk berkolaborasi bersama fintech maupun penyedia layanan remitansi non-bank untuk memenuhi kebutuhan transaksi remitansi nasabah," kata Hera kepada Kontan, Senin (3/7).

BCA juga berharap jumlah transaksi remitansi akan terus bertumbuh hingga akhir tahun ini.

Sementara itu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) atau Bank BRI melihat potensi bisnis dari transaksi remitansi masih tetap tumbuh positif di tengah pemulihan ekonomi global sejak pandemi usai.

BRI bahkan memasang target pertumbuhan bisnis remitansinya di angka dua digit pada tahun 2023. Maklum saja, Corporate Secretary BRI, Aestika Oryza Gunarto menyampaikan pertumbuhan volume transaksi remitansi BRI di tahun lalu bahkan tumbuh 22% secara year on year dibandingkan tahun sebelumnya. 

Ditambah lagi kinerja bisnis remitansi BRI di awal tahun 2023 dilaporkan berhasil mencetak pertumbuhan yang positif, dengan angka pertumbuhan 18% secara year on year. Aestika menyampaikan keuntungan BRI dari fee based income (FBI) yang diperoleh dari transaksi remitansi bahkan tumbuh impresif. 

Dalam catatan Kontan, Aestika merinci pertumbuhan pendapatan bisnis remitansi BRI tumbuh 75% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dengan demikian pihaknya optimistis BRI dapat mempertahankan kinerja baiknya hingga akhir tahun 2023. 

Sumber transaksi terbesar untuk segmen remitansi BRI berasal dari negara-negara yang memiliki Indonesia business related yang kuat seperti USA, beberapa negara di Eropa seperti Jerman dan Belanda serta Negara Jepang dan China.

Untuk terus mendorong segmen bisnis remitansinya, BRI sudah memasang strategi utama dengan melakukan kerja sama menggandeng para mitra dan pemain global. 

Strategi lain yang juga dilakukan adalah dengan memperkuat kapasitas teknologi dan melakukan peningkatan terkait dengan produk dan layanan BRI.

"Saat ini sudah masuk ke dalam era kolaborasi dimana untuk dapat memenangkan persaingan kita harus dapat berkolabrasi dengan stakeholder. Saat ini BRI memiliki produk Brifast Remittance yang merupakan core system untuk layanan remitansi di BRI," kata Aestika kepada Kontan, Senin (3/7).

Lebih lanjut Aestika mengatakan saat ini Brifast Remittance telah digunakan lebih dari 100 mitra remitansi di seluruh dunia. Bahkan BRI juga baru me-launching fitur transfer internasional pada aplikasi BRImo. Dengan demikian, nasabah dapat melakukan transaksi cross border payment kapanpun, tanpa harus datang ke outlet bank.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×