Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Noverius Laoli
Aset bank pun terlihat turun 5,43% (YoY) dari Rp 108,92 triliun pada semester I/2022 menjadi Rp 103 triliun pada semester I tahun ini. Dari sisi pendanaan, dana pihak ketiga (DPK) bank susut 12,91% menjadi Rp 82,64 triliun.
Di sisi lain PT BPD Banten Tbk (BEKS) tercatat berhasil memperkecil kerugian. Di enam bulan pertama tahun ini, Bank Banten mencatatkan rugi Rp 24,09 miliar. Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, rugi BEKS ini menyusut 71,02% dari Rp 83,15 miliar pada semester I-2022.
Berdasarkan laporan keuangannya, Bank Banten mampu menekan beban bunga 22% secara tahunan dari Rp 163 triliun menjadi 127 miliar.
Upaya efisiensi yang dilakukan Bank Banten sejak awal tahun 2023 menunjukkan hasil yang positif, hal ini tercatat pada biaya operasional yang menurun di semester I-2023. Jumlah pendapatan operasional Bank Banten pun naik menjadi Rp 126,48 miliar dari Rp 97,08 miliar pada periode sama tahun sebelumnya.
Baca Juga: Bank Jatim Matangkan Rencana Pembentukan KUB dengan Bank NTB Syariah
Adapun dari sisi intermediasi, total kredit Bank Banten tercatat turun 10,65% menjadi Rp 3,27 triliun, hal ini menyebabkan aset terseret turun dari Rp 8,27 triliun menjadi Rp 7,50 triliun.
Sementara himpunan dana pihak ketiga (DPK) BEKS pada semester I-2023 tercatat turun 31,11% menjadi Rp 4,45 triliun, dari kuartal I-2022 sebesar Rp 6,46 triliun.
Di sisi lain bank PT Bank DKI mencatat laba bersih Rp 477,88 miliar di semester I-2023, menurun 5,34% (YoY) dari perolehan laba sebesar Rp 504,8 9 miliar di tahun lalu.
Pendapatan bunga bersih Bank DKI tercatat sebesar Rp 1,35 triliun di semester I-2023, jumlah ini menurun 5,59% (YoY) dari Rp 1,43 triliun di tahun lalu.
Penyaluran kredit Bank DKI juga tercatat sebesar Rp 42,29 triliun di semester I-2023. Sementara Dana Pihak Ketiga (DPK) bank tercatat Rp 66,75 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News