CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   0,00   0,00%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Sejumlah bank sentral siap ambil langkah


Minggu, 08 Desember 2019 / 18:56 WIB
Sejumlah bank sentral siap ambil langkah
ILUSTRASI. A screen displays the U.S. Federal Reserve interest rates announcement as traders work on the floor of the New York Stock Exchange (NYSE) in New York, U.S., July 31, 2019. REUTERS/Brendan McDermid


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. The Federeal Reserve, dan European Central Bank (ECB) ambil keputusan moneter tahun ini. Keduanya bakal mempertahankan bunga acuan, seteah awal tahun melakukan pemangkasan.

“Laporan lapangan pekerjaan yang lebih tinggi dibandingkan ekspekstasi pada November bakal meningkatkan kepercayaan diti The Fed untuk tak memangkas bunga acuan pada Desember. Ekonomi mungkin akan melambat pada akhir tahun, namun tak cukup memicu Ketua The Fed Jerome Powell mengerek bunga acuan,” kata Carl Riccadonna, Yelena Shulyatyeva, Andrew Husby and Eliza Winger dikutip dari Bloomberg, Minggu (8/12).

Proyeksi ekonomi 2020 dari The Fed maupun ECB sendiri bakal bergantung dari apakah Amerika Serikat dan Cina bakal mencapai kesepakatan terkait perdang dagang untuk menghindari pengenaan tarif yang lebih tinggi.

15 Desember 2019 mendatang jadi tenggat apakah dua negara tersebut bakal mencapai kesepakatan. Meskipun retorika Presiden Donald Trump makin memanas, dua negara dikabarkan terus melakukan pembicaraan untuk mencapai kesepakatan.

Kesepakatan ini juga ditunggu oleh pasar global yang sangat bergantung dengan Amerika Serikat dan Cina. Jika kedua negara tak menemui kesapakatan pasar global jelas akan terpukul.

Selain itu, ihwal putusan akhir Brexit dari Parlemen Inggris juga bakal menentukan proyeksi ekonomi tahun mendatang.

Powell sendiri bakal memberi pengumuman pada Rabu mendatang soal putusan akhir The Fed. Sementara sebelum pengumuman, indeks harga konsumer diprediksi bakal menunjukan inflasi sebesar 2%. Kemudian pada Jumat data penjualan ritel bakal dirilis, dan diprediksi bakal menignkat 0,4% pada November dibandingkan September.

Adapula otoritas perdagangan di Washington bakal segera menekan kesepakatan dengan sejumlah perusahaan manufaktur asal Cina.

Sedangkan di Eropa, ECB yang baru saja dipimpin bekas bos International Monetary Fund (IMF) Christine Lagarde diprediksi belum akan banyak merubah kebijakan sebelumnya. Meski demikian, aksi pertama Lagarde ini jelas bakal dipantau para investor untuk mengukur gaya kepmimpinannya hingga satu dasawarsa mendatang.

ECB di bawah kepemimpinan Lagarde baru akan mengumumkan kebijakan strategisnya pada Januari 2020 mendatang. Selain soal Lagarde, investor di Eropa juga akan fokus terakit pemilihan soal Brexit. Ini bakal ditambah dengan rincian aksi soal perubahan iklim dari pemimpin Uni Eropa yang akan diumumkan Rabu mendatang.

Adapula bank sentral Turki diperkirakan akan melanjutkan aksi pelonggaran kebijakan secara agresif. Para ekonom memperkirakan pemangkasan 150 bps bunga acuan pada Kamis. Ini terlepas dari angka inflasi yang kembali merangsek naik hingga dua digit pada November.

Sementara bank sentral Rusia diprediksi para ekonom juga akan memangkas bunga acuan 25 bps. Sementara di Afrika Selatan data inflasi akan menunjukan laju pertumbuhan harga yang bakalk mendekati level terendah sepanjang sembilan tahun belakangan.

Beralih ke Asia, disamping dampak dari perang dagang , inflasi Cina diperkirakan akan terkerek naik akibat kenaikan harga babi yang menignkatkan biaya makanan. Sementara deflasi industri mungkin terjadi secara moderat.

Di Jepang, data PDB bakal direvisi meningat pada kuartal III-2019, kemudian di India, angka inflasi diramalkan bakal makin tinggi pada November. Kemudian di Filipina bunga acuan akan dipertahankan.

Selanjutnya di Amerika Latin, Brasil diperkirakan akan akan memangkas bunga acuan 50 bps menjadi 4,5% pada Rabu. Ini bakaljadi bunga acuan paling rendah sepanjang masa. Sementara inflasi Meksiko yang akan diumumkan Senin besok diprediksi tak akan jauh meleset dari target bank sentral mereka di kisaran 3%. Ini bakal jadi pendorong bagi bank sentral Meksiko untuk menurunkan bunga acuan yang kini berada di level 7,5%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×