Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren harga saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang terkoreksi, tampaknya, telah menjadi momentum bagi para direksinya untuk menambah kepemilikan saham mereka. Setidaknya, ada tiga direksi yang terpantau memborong saham BMRI sejak awal bulan Mei 2024.
Sebagai informasi, BMRI tercatat mengalami koreksi setidaknya dalam minggu-minggu awal Mei 2024. Dalam sepekan terakhir, BMRI telah terkoreksi 9,06% dan menjadikan harganya di level Rp 6.275 per saham.
Dalam keterbukaannya, tiga direksi ini melakukan pembelian saham BMRI dengan tujuan yang disebutkan untuk investasi. Status kepemilikan dari transaksi saham tersebut pun tercatat sebagai kepemilikan langsung.
Baca Juga: Kucuran Kredit Hijau Perbankan Kian Deras, Ini Juaranya
Direksi pertama yang memanfaatkan momentum koreksi tersebut adalah Sigit Prastowo. Direktur Keuangan bank berlogo pita emas tersebut tercatat menambah kepemilikan sahamnya di BMRI pada 2 Mei 2024.
Pada hari tersebut, Sigit terpantau melakukan dua kali transaksi dan yang pertama membeli 800.000 saham senilai Rp 6.325 per saham. Transaksi kedua, Sigit membeli 500.000 saham dengan nilai Rp 6.350 per saham.
Dengan dua kali transaksi tersebut, Sigit merogoh kocek senilai Rp 8,23 miliar. Di mana, kepemilikan sahamnya di BMRI kini sebanyak 10,86 juta saham atau setara dengan 0,01113% dari total saham BMRI.
Baca Juga: Intip Saham-Saham Favorit Asing Saat IHSG Tergelincir pada Rabu (8/5)
Selanjutnya, ada Timothy Utama yang kini menjabat sebagai Direktur Information Technology Bank Mandiri. Timothy melakukan transaksi saham pada 3 Mei 2024 dengan satu kali transaksi saja,
Dalam transaksi tersebut, Timothy menambah kepemilikan sahamnya sebanyak 150.000 saham menjadi 6,88 juta saham. Dengan harga transaksi Rp 6.250 per saham, artinya Timothy merogoh kocek sebesar Rp 937,5 juta dalam transaksi tersebut.
Di hari yang sama, Direktur Corporate Banking Bank Mandiri, Riduan, pun juga terpantau melakukan pembelian saham BMRI. Bedanya, Riduan melakukan dua kali transaksi saham di hari tersebut dengan harga transaksi yang lebih murah.
Baca Juga: Bank Neo Commerce (BBYB) Rights Issue Has the Potential to Raise Funds of IDR 1.23 T
Pada transaksi pertama, Riduan membeli 50.000 saham dengan harga transaksi senilai Rp 6.175 per saham. Di transaksi kedua, Riduan membeli saham dengan jumlah yang sama namun harga transaksinya senilai Rp 6.225 per saham.
Dalam dua kali transaksi tersebut, Riduan pun memborong saham BMRI dengan total nilai sebanyak Rp 620 juta. Di mana, kini kepemilikan saham Riduan di BMRI sebanyak 11,1 juta saham, termasuk direksi dengan kepemilikan saham BMRI terbanyak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
