Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan turut serta menggenjot penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) selama Ramadan dan Lebaran pada tahun ini. Hal ini sejalan dengan Pemerintah yang menargetkan penyaluran KUR sebesar Rp 55,4 triliun hingga 31 Maret 2025.
Ini dalam rangka memperkuat daya saing UMKM serta mendorong konsumsi dan investasi domestik. Langkah ini juga diharapkan dapat berkontribusi dalam pencapaian target pertumbuhan ekonomi pada tahun 2025.
Untuk mencapai target tersebut, pemerintah akan mengoptimalkan distribusi KUR ke sektor-sektor prioritas yang memiliki dampak besar terhadap perekonomian.
Sektor-sektor tersebut meliputi pertanian, perdagangan, dan manufaktur. Selain itu, KUR juga diarahkan untuk mendukung transformasi ekonomi berbasis digital bagi UMKM.
Adapun, realisasi penyaluran KUR pada periode Januari 2025 hingga 21 Februari 2025 telah mencapai Rp 28,73 triliun atau sekitar 9,99% dari target tahun 2025 yang sebesar Rp 287,47 triliun. Dana tersebut telah diberikan kepada 531.148 debitur di berbagai sektor produktif.
Baca Juga: Realisasi Pinjaman Capai Rp 7 Triliun, Ini Cara Mengajukan KUR BTN per Maret 2025
Sementara dari sisi perbankan seperti PT Bank Negara Indonesia (BNI) optimistis pada Momen Ramadan dan Lebaran atau hingga 31 Maret 2025 dapat menyaluran KUR dengan total sampai dengan Rp 3 triliun
"Sehubungan dengan target pemerintah terkait dengan penyerapan KUR di Maret 2025 ini, BNI tetap optimis bisa berkontribusi pada harapan tersebut," ungkap General Manager Divisi Bisnis Usaha Kecil Bank BNI Sunarna Eka Nugraha kepada kontan.co.id, Jumat (7/3).
Adapun realisasi Penyaluran KUR BNI sampai dengan 28 Februari 2025 sebesar Rp 1,69 triliun, dengan total penerima KUR mencapai 7.500 UMKM.
Sunarna menerangkan, sektor prioritas dalam penyaluran KUR BNI masih didominasi oleh sektor perdagangan. Selain itu, BNI juga fokus untuk meningkatakan penyerapan KUR pada sektor-sektor produktif seperti pertanian, industri pengolahan, dan jasa-jasa.
Dalam rangka meningkatkan penyerapan KUR, BNI menerapkan berbagai strategi, salah satu strategi utama yang dilakukan BNI adalah melalui optimalisasi bisnis value chain, selected target market UMKM Unggulan di masing-masing wilayah, dan nasabah UMKM yang menjadikan BNI sebagai mitra utama dalam operasional usahanya.
Baca Juga: Realisasi Sudah Rp 7 Triliun, Cek Tabel Angsuran KUR BNI 2025 dan Syaratnya
Sementara itu, Direktur SME & Retail Funding Bank Tabungan Negara Muhammad Iqbal menyampaikan, BTN menargetkan untuk menyalurkan KUR sejumlah 3 kali lipat dari rata-rata penyaluran bulanan.
"Momen Ramadan selalu menjadi berkah tersendiri bagi pelaku UMKM. Kenaikan daya beli masyarakat mendorong pelaku UMKM untuk bisa meningkatkan produksi dari barang dan jasa yang mereka tawarkan. Sehingga, BTN menargetkan dapat mengambil kesempatan ini," ucap Iqbal.
Iqbal menuturkan, di tengah gejolak ekonomi yang di rasakan saat ini, BTN terus berkomitmen untuk tetap melayani nasabah UMKM melalui penyaluran KUR. Pada tahun 2025, BTN mendapatkan kuota Penyaluran KUR sebesar Rp 3,3 triliun. Angka ini meningkat 10% dari kuota yang BTN terima di tahun 2024.
"Kekuatan kita sebagai penyalur KPR untuk menyediakan rumah layak bagi masyarakat, membuat penyaluran KUR BTN diprioritaskan pada housing related dan housing ecosystem untuk menunjang kegiatan perekonomian kebutuhan perumahan," tambahnya.
Dalam memaksimlkan penyaluran KUR, BTN pun telah melakukan digitalisasi proses KUR dengan merancang sistem yang dapat digunakan melalui smartphone, serta adanya decision engine dan credit scoring untuk mempercepat proses KUR.
Selain itu, BTN mengoptimalkan pemberian KUR kepada merchant yang telah menjadi nasabah BTN, perluasan partnership/value chain, dan peningkatan kompetensi SDM untuk menghasilkan realisasi kredit yang berkualitas.
Di sisi lain, PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung atau Bank Sumsel Babel menargetkan penyaluran KUR di Bulan Ramadhan atau pada Maret 2025 mencapai Rp 156 miliar.
Di tahun ini Bank Sumsel Babel menerima kuota KUR sebesar Rp 1,6 triliun. Adapun realisasi penyaluran KUR sampai Februari 2025 capai Rp 140,8 miliar.
Direktur Utama Bank Sumsel Babel Achmad Syamsudin membeberkan sektor prioritas penyaluran KUR BSB antara lain, pertanian, perkebunan, perdagangan, jasa lainnya, industri pengolahan, dan sektor rumah tanga.
"Kami berkoordinasi dan berkolaborasi dengan pemerintah daerah dalam penyaluran KUR. Selain itu, kami juga aktif melakukan grebek pasar, sosialisasi dan pendekatan dengan KUD Sawit, kunjungan dan penawaran KUR ke sentra UMKM di wilayah BSB, serta berkoordinasi dengan UMKM binaan Dinas/ OPD untuk penawaran KUR," imbuhnya.
Baca Juga: Dua Bulan Berjalan, BRI Sudah Salurkan KUR Sebesar Rp 27,72 Triliun
Selanjutnya: Jaya Real Property (JRPT) Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 12,60% Sepanjang 2024
Menarik Dibaca: 14 Ramuan untuk Menurunkan Kolesterol Tinggi secara Alami
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News