kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Sejumlah Perbankan Tangkap Potensi Bisnis Priority Banking


Selasa, 02 April 2024 / 19:08 WIB
Sejumlah Perbankan Tangkap Potensi Bisnis Priority Banking
ILUSTRASI. Sejumlah perbankan terus memacu bisnis wealth management dan priority banking di tahun ini.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perbankan terus memacu bisnis wealth management dan priority banking di tahun ini, karena memiliki potensi yang masih menarik ke depannya. Bank pun optimistis pertumbuhan di segmen bisnis ini akan terus berlanjut dan menambah pendapatan pada non bunga bank dari dana nasabah prioritas.

Seperti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang mencatat pertumbuhan pada bisnis priority banking. Per Januari 2024, BCA melayani lebih dari 190.000 nasabah BCA Solitaire dan Prioritas. Sementara itu, total Dana Pihak Ketiga (DPK) nasabah BCA Solitaire dan Prioritas naik 5% secara tahunan dimana total DPK nasabah BCA Solitaire dan Prioritas berkontribusi lebih dari 40% dari total DPK nasabah individu BCA.

"Bercermin dari capaian sejauh ini, kami optimistis bahwa bisnis investasi dan priority banking akan terus tumbuh secara positif," ujar Hera kepada Kontan.co.id.

Baca Juga: Simpanan Nasabah Tajir di BNI Kian Tambun hingga Awal Tahun Ini

Di sisi lain, Bisnis wealth management di BCA juga memiliki tren yang positif dengan semakin tingginya tingkat literasi keuangan masyarakat dan nasabah, serta meningkatnya kesadaran akan pentingnya berinvestasi.

Perseroan mencatat bisnis investasi dan wealth management di BCA tumbuh positif. Hal ini tercermin dari total Asset Under Management (AUM) reksadana dan obligasi yang mencapai lebih dari Rp 190 triliun, meningkat lebih dari 40% secara YoY per Desember 2023.

Hera menerangkan, peningkatan ini terjadi karena BCA mengutamakan improvement yang menyesuaikan dengan kebutuhan nasabah atas investasi. BCA terus melakukan inovasi secara digital, penambahan produk terkurasi sebagai opsi investasi nasabah, serta terus melakukan skill up para Relationship Manager.

BCA juga melakukan inovasi secara digital, yaitu mengintegrasikan layanan wealth management melalui fitur Welma ke dalam aplikasi myBCA untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk bertransaksi perbankan dan investasi dalam satu aplikasi.

Ke depan, BCA berkomitmen akan terus meningkatkan layanan investasi baik melalui kemudahan secara digital untuk menjangkau lebih banyak masyarakat, penambahan produk sebagai alternatif diversifikasi nasabah, serta peningkatan kualitas layanan agar dapat memenuhi kebutuhan nasabah sesuai profil risikonya, dan berkontribusi terhadap pertumbuhan bisnis BCA. 

Sementara itu, Meru Arumdalu, Wealth Management Division Head BTN mengatakan, BTN akan terus berpartisipasi dalam memfasilitasi dan memberikan produk investasi yang terbaik, bekerja sama dengan mitra yang kredibel dan terpercaya. 
"Sehingga Bisnis Wealth yang beririsan dengan bisnis priority banking menjadi potensi bisnis yang selaras ke depannya," kata Meru. 

Meru menyebut, kontribusi pendapatan bunga dari segmen prioritas terhadap total segmen ritel lebih dari 50%. Sedangkan untuk pendapatan non bunga berkontribusi hampir 20% dari segmen ritel. Adapun DPK segmen BTN prioritas saat ini memberikan kontribusi yang  besar terhadap total DPK ritel lebih dari 50%. 

"Per Februari saja, dana kelolaan segmen BTN Prioritas berada di atas angka Rp 40 triliun, dengan jumlah nasabah BTN Prioritas lebih dari 30.000 nasabah. Di tahun ini, BTN menargetkan dana kelolaan BTN Prioritas dapat tumbuh sekitar 20% dibandingkan tahun 2023," tuturnya.

Baca Juga: Simpanan Nasabah Tajir Meningkat

Sementara itu, Robby Mondong Wakil Direktur Utama KB Bank bilang, kalau saat ini, nilai aset kelolaan dari portfolio produk-produk wealth management KB Bank sendiri baru sekitar 8% total AUM (asset under management) nasabah prioritas, sehingga masih tersedia ruang yang luas untuk bertumbuh.

"Potensi pertumbuhan ini pula yang menjadikan bisnis ini menarik, dimana mendorong kami untuk dapat terus memahami kebutuhan dan dapat bertumbuh bersama nasabah-nasabah KB Bank," ucapnya.

Dengan ruang pertumbuhan yang masih sangat besar, pihaknya meyakini kedepannya segmen ini dapat memberikan kontribusi pertumbuhan yang signifikan. Saat ini, kontribusi dari segmen wealth management terhadap pendapatan bank non bunga KB Bank kurang dari 1%.

Di sisi lain, Kontribusi nasabah-nasabah prioritas KB Bank terhadap pengumpulan DPK, saat ini sekitar Rp 8,5 triliun dari total DPK KB Bank. Saat ini KB Bank juga mengelola AUM dari 3.000 lebih nasabah prioritas sebesar Rp 9,2 triliun, jumlah ini meningkat sebesar Rp 72 miliar dibandingkan AUM pada periode yang sama tahun sebelumnya.

"Kami menargetkan pertumbuhan sebesar 40% untuk jumlah nasabah prioritas pada akhir tahun 2024 nanti, mencapai 4.500 nasabah dengan jumlah AUM sebesar Rp 11,7 triliun," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×