kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Perbankan Besar Ngebut di Bisnis Mobile Banking


Minggu, 11 Februari 2024 / 06:34 WIB
Perbankan Besar Ngebut di Bisnis Mobile Banking
ILUSTRASI. sejumlah perbankan kakap berebut pasar sektor mobile banking


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keberadaan aplikasi mobile banking dalam bisnis perbankan kini telah menjadi kebutuhan. Tak hanya memperbesar basis nasabah, keberadaan mobile banking ini juga memberikan sumber pendapatan komisi yang tak lagi bisa diremehkan.

Bank-bank yang masuk dalam Kelompok Bank Modal Inti (KBMI) IV kini terbilang sebagai bank yang memiliki aplikasi dengan jumlah pengguna maupun volume transaksi yang cukup besar. Maklum, modal dan jumlah nasabah yang sudah besar turut mendorong kinerja tersebut.

Dari sisi jumlah pengguna, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menjadi bank dengan pengguna aplikasi terbanyak sepanjang 2023. BRI melalui BRImo mencatat jumlah penggunanya mencapai 31,6 juta atau naik 32,6% secara tahunan (YoY).

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menempati posisi kedua dengan jumlah pengguna mencapai 30,3 juta untuk total aplikasi My BCA dan BCA Mobile. Baru setelah itu, ada PT Bank Mandiri Tbk yang memiliki pengguna sekitar 23,18 juta untuk pengguna Livin dan Kopra.

Baca Juga: Sepanjang Tahun Lalu, Nilai Transaksi di BSI Mobile Naik 39,26%

Kondisi tersebut sedikit berbeda jika melihat dari sisi volume transaksi dari masing-masing mobile banking tersebut. BCA lah yang menjadi juara pertama dari sisi volume transaksi yang mencapai Rp 24.825 triliun atau naik 8,36% YoY.

Di posisi kedua, ada Bank Mandiri yang mencatat volume transaksi mencapai Rp 22.371 triliun. Di mana, aplikasi Kopra yang fokus pada nasabah korporasi memberikan kontribusi paling besar yang mencapai Rp 19.100 triliun.

Barulah, BRI yang menempati posisi ketiga dengan volume transaksi yang mencapai Rp 4.158 triliun. Hanya saja, rasio pertumbuhannya terbilang paling tinggi dibandingkan dua bank sebelumnya karena mencapai 55,79% YoY.

Direktur Jaringan dan Layanan BRI, Andrijanto mengungkapkan bahwa BRImo akan terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan pengguna dari beragam segmen. Hal tersebut mulai dari penambahan fitur untuk investasi, pendaftaran merchant, hingga memenuhi kebutuhan lifestyle.

Terlebih lagi pada 17 November 2023, Andrijanto menilai BRImo semakin lengkap dengan menghadirkan QRIS antar negara (cross-border) yang dapat ditransaksikan oleh pengguna saat berbelanja di Singapura.

“Sejauh ini kualitas super app BRImo telah terbukti mampu memberikan kenyamanan dan diandalkan oleh para pengguna, khususnya nasabah BRI,” ujarnya.

Sebagai informasi, keberadaan BRImo sendiri juga telah menjadi sumber pendapatan baru bagi BRI dalam hal ini pendapatan non bunga. Sebab, pendapatan berbasis komisi yang dicatatkan melalu BRImo tercatat sebesar Rp 2,43 triliun atau naik 52,4% YoY.

Baca Juga: Nilai Transaksi Belanja Pakai Uang Elektronik pada 2023 Mengalami Kenaikan

Sementara itu, Direktur Information Technology (IT) Bank Mandiri Timothy Utama mengungkapkan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, pihaknya telah memiliki roadmap yang jelas terkait pengembangan aplikasi digital tersebut. Oleh karenanya, hasilnya pun juga tercermin dari kinerja mobile banking milik bank berlogo pita emas saat ini.

Hanya saja, ia menegaskan bahwa transformasi tersebut belum akan berakhir. Ia menyebutkan bahwa peningkatan layanan hingga bekerja sama dengan beberapa pihak untuk meningkatkan ekosistem yang ada dalam Livin itu sendiri.

Maklum, ekosistem yang semakin lengkap memang bisa dibilang cukup mendorong pendapatan berbasis komisi dari mobile banking itu sendiri. Bank Mandiri mencatat pendapatan berbasik komisi dari Livin senilai Rp 2,17 triliun sementara dari Kopra senilai Rp 2,2 triliun.

“Bagi kami, Livin itu sudah diposisikan dalam tanda kutip sebagai bank digital milik Bank Mandiri dan akan diperkaya dengan fitur inovatif,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×