Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Perbankan berperan dalam mendukung terbentuknya kota cerdas (smart city). Terutama dalam menyediakan sistem pembayaran yang memenuhi kebutuhan masyarakat di kota cerdas.
Oleh sebab itu, perbankan harus berani berinvestasi dalam pengembangan perbankan digital untuk memenuhi kebutuhan nasabahnya akan digital banking. Kepala Ekonom PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk, Ryan Kiryanto menuturkan, sektor perbankan harus menjadi bagian tak terpisahkan dari smart city.
"Karena ultimate goal smart city adalah hidup lebih enak, perlu daya dukung salah satunya dari lembaga keuangan," kata Ryan di Jakarta, Kamis (10/9).
Perbankan, kata Ryan, merupakan industri yang market driven. Dengan demikian, harus mengikuti perkembangan nasabahnya. Oleh karena itu, menurutnya perbankan harus berani berinvestasi besar dalam pengembangan teknologi informasi.
"Sektor perbankan juga harus berani investasi besar, karena nature banking adalah padat modal, investasi IT mau tidak mau harus dilakukan," ucapnya.
Terlebih, pada 2020 mendatang industri perbankan harus siap untuk bersaing dengan bank-bank negara ASEAN lainnya dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN. Selain itu, regulator perlu melakukan penyesuaian aturan tanpa mengabaikan aspek keamanan.
Ryan menambahkan, yang perlu disiapkan oleh sektor perbankan adalah mengenai penyesuaian regulasi. "Jika semua mudah, nyaman maka keamanannya juga perlu diperkuat. Jangan sampai terjadi orang yang sudah meninggal punya kartu kredit. Arah jangka panjang pakai satu number account, security sistem," kata Ryan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News