kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Selain gadai, bisnis lain Pegadaian juga tumbuh signifikan


Rabu, 10 Juli 2019 / 16:26 WIB
Selain gadai, bisnis lain Pegadaian juga tumbuh signifikan


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selama ini PT Pegadaian masih mengandalkan bisnis gadai. Namun sepanjang tahun ini perseroan juga fokus mengembangkan bisnis non-gadai demi meraih laba bersih sebesar Rp 3,3 triliun pada 2019.

Untuk mencapai target tersebut komposisi portofolio bisnis berubah sesuai dengan blue print Pegadaian 2019-2023. Awalnya porsi bisnis gadai dan non-gadai sebesar 84% dan 16% secara bertahap menjadi 60% dan 40%, tanpa meninggalkan bisnis utamanya yaitu bisnis gadai.

Berkat strategi tersebut kinerja perseroan terkerek. Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk Pegadaian Harianto Widodo mengatakan, sampai Juni 2019 bisnis non-gadai perseroan tumbuh 85% secara year on year (yoy). Khususnya ditopang produk Rahn, Krasida, Kreasi dan lainnya.

Baca Juga: Melanggar aturan, OJK bekukan usaha PT Swarna Niaga Finance

“Memang portofolio bisnisnya belum besar tetapi pertumbuhannya lumayan. Bahkan secara year to date (ytd) saja tumbuh sekitar 35%,” kata Harianto, kepada Kontan.co.id, Rabu (10/7).

Sampai Juni 2019 saja, portofolio bisnis non-gadai sudah mencapai 19% dari total bisnis perseroan. Portofolio itu diperkirakan meningkat seiring bertambahnya jumlah produk baru, seperti Rahn Tanah, Arrum Haji dan Amanah.

“Karena banyak produk baru yang dikeluarkan tahun ini sehingga program ini masih bertahap dikenalkan ke masyarakat. Tapi ini merupakan usaha untuk memperbesar produk non-gadai,” ungkap Harianto.

Baca Juga: Sudah penuhi aturan, OJK cabut pembekuan kegiatan usaha PT Ventura Investasi Prima

Dari target laba Rp 3,3 triliun, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini bukukan laba sebesar Rp 1,27 triliun per Mei 2019 atau naik 8,26% secara yoy. Laba utama perseroan diperoleh dari pendapatan sewa modal (bunga) di bisnis gadai.

Di sisi lain Pegadaian juga terus mengembangkan inovasi-inovasi baru untuk memperluas pasar dan menunjang pelayanan terhadap nasabah, antara lain Pegadaian Digital Service (PDS), Investasi Emas, Gadai Syariah, Gadai Tanpa Bunga dan memperbanyak jumlah agen Pegadaian untuk memperkuat inklusi keuangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×