Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. BRI Life nampaknya mulai merasakan adanya kenaikan penarikan dana atau surrender akibat dampak dari kenaikan inflasi. Hal ini terlihat dari total surrender dari portofolio UnitLink per Juni 2022 mencapai Rp 355 miliar, tumbuh signifikan di atas 30% year on year (yoy).
Direktur Utama BRI Life, Iwan Pasila menuturkan, tren kenaikan inflasi akan menyebabkan meningkatnya kebutuhan keuangan masyarakat. Termasuk nasabah yang memiliki polis unitlink.
"Kebutuhan ini juga dapat mengurangi kemampuan keuangan pemegang polis dalam membayar premi lanjutan," ujar Iwan kepada kontan.co.id.
Baca Juga: Inflasi Turut Berdampak Pada Bisnis Asuransi Jiwa
Peningkatan surrender ini pun menyebabkan pertumbuhan premi Unit Linked, sampai dengan Juni 2022 hanya tumbuh 1% yoy. Hal ini kata Iwan, disebabkan oleh surrender yang cukup banyak.
"Kami terus mendorong komunikasi dengan pemegang polis melalui media digital untuk mengingatkan pemegang polis pentingnya untuk terus membayar premi agar pertanggungan dapat terus berjalan, karena risiko bisa datang kapan saja, sayang kalau terjadi risiko dan tidak ada pertanggungannya," ungkap Iwan.
Di sisi lain, BRI Life masih mencatatkan kenaikan premi yang cukup tinggi. Sampai dengan Juni 2022, perseroan membukukan premi baru ekuivalen yang disetahunkan mencapai Rp 1,54 triliun atau tumbuh sebesar 35% yoy, sementara premi bruto mencapai Rp 4,66 triliun atau tumbuh 38% yoy.
Baca Juga: OJK Berencana Percepat Penerapan PSAK 74, Begini Respons Industri Asuransi Jiwa
"Dalam rangka menggenjot perolehan premi di tahun ini, BRI Life terus menerapkan inisiatif strategis untuk melakukan penetrasi di berbagai segmen bisnis induk, yakni PT Bank Rakyat Indonesia. Dengan masuk lebih dalam ke segmen retail, UMKM, dan mikro, dengan memanfaatkan teknologi digital dalam proses akuisisi dan layanan pelanggan sehingga dapat mendukung efisiensi," tutur Iwan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
