Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. PT Bank Ganesha Tbk membukukan laba bersih setelah pajak (tidak diaudit) sebesar Rp 25,7 miliar pada akhir semester pertama 2017. Angka ini naik 58% secara tahunan atau year on year (yoy) dari posisi Rp 16,3 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya
Dalam siaran pers yang diterima KONTAN, Kamis (27/7), bank dengan kode saham BGTG ini mencatat kenaikan pendapatan operasional 67% yoy menjadi Rp 115,7 miliar. Kenaikan ini didorong oleh pertumbuhan yang kuat pada pendapatan bunga bersih dan pendapatan berbasis biaya. Pendapatan bunga bersih tumbuh 70% yoy menjadi Rp 103 miliar dari Rp 65 miliar pada Juni 2016.
Presiden Direktur Bank Ganesha Surjawaty Tatang menyebut, dalam enam bulan pertama tahun ini pihaknya juga mencatat pendapatan berbasis biaya yang tumbuh 47% yoy menjadi Rp 12,6 miliar dari Rp 8,6 miliar setahun sebelumnya. Pertumbuhan pendapatan ini diikuti juga dengan pertumbuhan kredit 40% yoy menjadi Rp 2,56 triliun pada akhir Juni 2016 dari Rp 1,83 triliun setahun sebelumnya.
Selain itu, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) juga tumbuh 52% yoy mencapai Rp 3,14 triliun pada akhir Juni 2017. "Pertumbuhan DPK didukung oleh pertumbuhan yang kuat terutama pada deposito sebesar 66% yoy menjadi Rp 2,07 triliun," katanya.
Atas hal itu, total aset BGTG pun juga ikut naik 37% menjadi Rp 4,33 triliun dibanding semester I 2016 sebesar Rp 3,15 triliun.
Adapun dari sisi kualitas kredit, rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) Bank Ganesha membaik menjadi 1,35% pada semester I 2017 dibanding capaian akhir semester I tahun lalu 2,13%. "Sepanjang semester kedua 2017, kami akan tetap optimis tapi berhati-hati dan akan terus memperkuat bisnis yang ada sembari mempercepat pengembangan inisiatif perbankan digital dan transaksional kami," imbuh Surjawaty.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News