kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Laba bersih Q1 Bank Ganesha meroket 283%


Jumat, 28 April 2017 / 09:57 WIB
Laba bersih Q1 Bank Ganesha meroket 283%


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Banyak bank-bank yang mulai meraup untung di kuartal I-2017 ini. Misalnya, PT Bank Ganesha Tbk (BGTG) mencatat kenaikan laba bersih 283% atau menjadi Rp 17,1 miliar per kuartal I-2017 dibandingkan posisi Rp 4,5 miliar per kuartal I-2016.

Sedangkan laba bersih sebelum pajak naik 283% menjadi Rp 22,8 miliar per kuartal I-2017 dibandingkan Rp 5,8 miliar di kuartal I-2016.

“Kenaikan laba ini karena perusahaan fokus mengurangi dan merampingkan biaya operasional,” papar Surjawaty Tatang, Presiden Direktur Bank Ganesha, dari rilis yang diterima KONTAN, Jumat (28/4).

Melanjutkan tren kenaikannya, perusahaan juga mencatatkan penguatan dalam berbagai metrik keuangan, termasuk area-area utama seperti profitabilitas, kualitas aset dan kapitalisasi.

Laba bersih sebagian berasal dari kenaikan pendapatan bunga bersih tumbuh 103% menjadi Rp 51,0 miliar per kuartal I-2017 yang didukung oleh pertumbuhan kredit. Perusahaan mencatat kredit tumbuh 72% menjadi Rp 2,44 triliun pada kuartal I-2017 dari Rp.1,42 triliun di kuartal I-2016.

Kemudian, Bank Ganesha juga mencatat pendapatan berbasis biaya atau fee based income naik 51% menjadi Rp 6,4 miliar per kuartal I-2017 dibandingkan posisi Rp 4,4 miliar per kuartal I-2016. 

Perolehan fee based income tersebut terutama didorong oleh kinerja yang baik dalam pendapatan biaya, komisi dan keuntungan yang direalisasikan atas penjualan sekuritas.

Sedangkan dari sisi pendanaan, perusahaan membukukan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 21% menjadi Rp 2,5 triliun per kuartal I-2017. DPK tersebut didukung oleh pertumbuhan yang kuat terutama pada deposito sebesar 60% yoy menjadi Rp 1,85 triliun pada akhir Maret 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×