kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.607.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.310   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.233   -24,48   -0,34%
  • KOMPAS100 1.065   -7,05   -0,66%
  • LQ45 844   -2,59   -0,31%
  • ISSI 214   -1,99   -0,92%
  • IDX30 434   -1,19   -0,27%
  • IDXHIDIV20 518   -2,00   -0,38%
  • IDX80 122   -0,92   -0,75%
  • IDXV30 124   -0,31   -0,25%
  • IDXQ30 142   -0,53   -0,37%

Semester I, pembiayaan SAN Finance tumbuh 15%


Rabu, 05 Agustus 2015 / 16:51 WIB
Semester I, pembiayaan SAN Finance tumbuh 15%


Reporter: Dina Farisah | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Sektor pertambangan yang sedang tidak bergairah rupanya tidak menggerogoti kinerja PT Surya Artha Nusantara (SAN) Finance. Perusahaan pembiayaan alat berat ini masih mencatatkan pertumbuhan 15% sepanjang semester I-2015.

Direktur SAN Finance, Andrijanto mengakui, kelesuan tengah melanda industri pertambangan. Hal ini tercermin dari anjloknya penjualan alat berat sebesar 25% sampai 30% pada semester I-2015.

Meski demikian, merahnya kinerja industri pertambangan nyatanya tidak berdampak pada SAN Finance. Terbukti dari pencapaian penyaluran pembiayaan SAN Finance yang tetap terjaga sesuai target.

"Sepanjang semester I-2015, realisasi pembiayaan kami sebesar Rp 1,6 triliun. Angka ini masih tumbuh antara 10% hingga 15% dibandingkan periode yang sama tahun lalu," terang Andrijanto kepada KONTAN, Rabu (5/9).

Andrijanto menjabarkan, penyaluran pembiayaan sepanjang tahun lalu mencapai Rp 2,8 triliun. Tahun ini, pihaknya berharap dapat menyalurkan pembiayaan sebanyak Rp 3,2 triliun.

Pihaknya optimistis dapat menyalurkan pembiayaan pada paruh kedua tahun ini sebesar Rp 1,6 triliun lagi.

Optimisme tersebut karena SAN Finance sudah mulai melakukan diversifikasi penyaluran pembiayaan sejak tahun lalu. Saat ini, porsi pembiayaan terbesar masih berupa alat berat sebesar 80%. Lambat laun, porsinya akan semakin berkurang.

Adapun pengurangan porsi pembiayaan alat berat nantinya akan dialokasikan kepada pembiayaan factoring, modal kerja dan multiguna. Strategi ini dilakukan agar tetap bertahan di kala sektor pertambangan sedang terkoreksi tajam.

Sebagai pelaku pembiayaan alat berat, Andrijanto belum dapat memprediksi kapan sektor pertambangan akan kembali bangkit dari keterpurukan.

Menurutnya, komoditas pertambangan sangat bergantung pada kondisi global dan makro ekonomi dunia. "Saya tidak bisa memastikan kapan sektor pertambangan akan pulih," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×