Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Perlambatan pertumbuhan sektor pertambangan yang berdampak pada industri alat berat ikut menghantam industri turunannya, yaitu industri pembiayaan alat berat. Tak terkecuali, PT Surya Artha Nusantara Finance alias SAN Finance. Perusahaan yang fokus pada pembiayaan alat berat ini membukukan pertumbuhan negatif pada perolehan labanya.
Berdasarkan Keterbukaan Informasi, laba SAN Finance turun 11,6%, yakni dari Rp 181,16 miliar pada kuartal ketiga tahun lalu menjadi hanya sebesar Rp 160,07 miliar pada periode yang sama tahun ini. Harap maklum, aktivitas usaha sewa pembiayaan dan pembiayaan konsumennya pun melorot. Itu tercermin dari jumlah pendapatan perseroan yang turun 10% menjadi Rp 581,74 miliar.
Penurunan jumlah pendapatan perseroan lantaran pendapatan sewa pembiayaannya menyusut 13% menjadi Rp 483,58 miliar, sedangkan pendapatan dari pembiayaan konsumen anjlok 29% menjadi Rp 13,38 miliar.
Di sisi lain, jumlah beban emiten obligasi dengan kode SANF ini cuma turun tipis 3%, yakni dari sebesar Rp 404,02 miliar menjadi Rp 386,03 miliar. Sebab, beban usahanya tercatat naik 11,9% menjadi Rp 55,87 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News