Reporter: Ferrika Sari | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Walau penyaluran kredit bank masih belum deras, tak membuat bisnis penjaminan kredit Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) ikut seret. Di semester I 2018, volume penjaminan kredit Jamkrindo masih bisa tumbuh dua digit.
Direktur Bisnis Penjaminan Jamkrindo Amin Mas’udi mengatakan, Jamkrindo mencatatkan volume penjaminan kredit sebesar Rp 75,7 triliun hingga Juni 2018. Jumlah itu naik 22,1% dibandingkan periode sama di tahun lalu yakni sebanyak Rp 62 triliun.
Adapun volume penjaminan tersebut berasal dari kontribusi program penjaminan kredit usaha rakyat (KUR) sebesar Rp 27,3 triliun. Sedangkan penjaminan produk non KUR menyumbang Rp 48,4 triliun. “Kenaikan itu karena kami melakukan ekspansi bisnis, terutama untuk program non KUR yang tumbuh paling besar karena mitra kami terus bertambah. Volume penjaminan non KUR di bulan Juni tahun lalu sebesar Rp 37 triliun dan tahun ini naik Rp 48,4 triliun,” kata Amin ketika ditemui Kontan.co.id, Jakarta, Senin (7/2).
Penjaminan kredit Jamkrindo masih didominasi sektor jasa dan perdagangan, kemudian diikuti sektor agrisbisnis dan industri. Hingga akhir tahun, perusahaan penjaminan kredit milik pemerintah ini menargetkan volume penjaminan kredit mencapai Rp 156 triliun, naik 15,5% dari volume penjaminan tahun lalu yaitu Rp 135 triliun.
Kenaikan volume penjaminan kredit bakal mengangkat laba Jamkrindo. Sebagai gambaran, tahun lalu Jamkrindo mencatatkan perolehan laba sebesar Rp 1,02 triliun, naik 8,3% dari tahun sebelumnya. Pencapaian itu berbarengan dengan kenaikan aset perusahaan yang mencapai Rp 14,6 triliun, naik 8,59% secara tahunan. Catatan saja, Jamkrindo selama ini mengambil fokus bisnis pada penjaminan kredit UMKM dan koperasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News