Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi
Hal senada juga diserukan oleh Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Halim Alamsyah yang menyebut CoF masih tinggi di awal tahun ini. Pasalnya, pergerakan suku bunga rata-rata perbankan baru menurun baru-baru ini.
"Sejak Oktober BI juga telah menghentikan kebijakan suku bunga moneter dan itu agak sedikit menahan penurunan bunga simpanan," ujarnya di Jakarta, Jumat (24/1) lalu.
Namun kabar baiknya, LPS pekan lalu memutuskan untuk menurunkan suku bunga penjaminan rupiah alias LPS rate sebesar 25 bps menjadi 6%. Dengan menurunnya LPS rate ini Halim memandang CoF bisa menurun.
Baca Juga: Pertengahan tahun 2020, bunga deposito diramal masih berpeluang turun
Sebelumnya, beberapa bank memang mencatatkan peningkatan CoF. Ambil contoh PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) yang mencatat CoF naik 0,4% secara yoy menjadi 3,2% pada akhir 2019 lalu.
Direktur Keuangan BNI Ario Bimo menilai di tahun lalu posisi CoF akan membaik dibanding tahun lalu.
Kendati CoF BNI mengalami peningkatan secara tahunan, posisi tersebut relatif stabil sejak awal kuartal I-2019 di level 3,2%. Di sisi lain, jumlah nasabah simpanan BNI dalam setahun lalu naik lebih dari 3,1 juta menjadi 46,6 juta rekening.
Rasio dana murah atau CASA BNI juga sudah berhasil ditingkat secara tahunan dari 64,8% di 2018 menjadi 66,6% di akhir 2019. "Di 2020 harapan kami CoF berkurang dari 3,2% menjadi sekitar 3%-3,1%," terang Ario belum lama ini.
Sama halnya dengan PT Bank Mandiri Tbk yang membukukan CoF naik dari 2,6% di 2018 menjadi 2,9% pada akhir tahun lalu. Begitu pula dengan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) yang membukukan CoF sebesar 3,58%, naik dari tahun sebelumnya 3,47%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News