kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Sempat sepi, bankir ramal transaksi berbasis kartu bakal segera ramai lagi


Senin, 22 Juni 2020 / 16:59 WIB
Sempat sepi, bankir ramal transaksi berbasis kartu bakal segera ramai lagi


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Transaksi sistem pembayaran di Tanah Air sudah semakin bergeser ke digital semenjak adanya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang diterapkan oleh pemerintah. Berdasarkan data Bank Indonesia (BI) transaksi nontunai menggunakan ATM, kartu debit, kartu kredit dan uang elektronik pada April 2020 menurun dari -4,72% pada Maret 2020 menjadi -18,96% secara year on year (yoy).

Namun demikian, bank sentral mencatat transaksi uang elektronik (UE) pada April 2020 tetap tumbuh tinggi mencapai 64,48% yoy dan volume transaksi digital banking di bulan April 2020 tumbuh 37,35% yoy. "Perkembangan ini mengindikasikan menguatnya kebutuhan transaksi ekonomi dan keuangan digital, termasuk meningkatnya akseptasi masyarakat terdapat digital payment selama masa PSBB," tulis BI dalam keterangan resminya, Kamis (18/6) lalu.

Baca Juga: Aktivasi nomor pin kartu kredit BCA lewat website BCA mudah dan cepat, begini caranya

Sepakat dengan hal itu, beberapa bank besar juga mencatat tren serupa. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) semisal yang mencatatkan transaksi mobile banking meningkat lebih dari 40% yoy di bulan Mei 2020. Pemimpin Divisi E-Banking BNI Sri Indira juga menambahkan, transaksi ATM masih tetap tumbuh walau tipis sekitar 5% yoy.

Di sisi lain, transaksi menggunakan mesin gesek alias electronic data capture (EDC) diakuinya menurun, lantaran masih banyak pusat perbelanjaan dan hiburan yang buka. "Kita alihkan ke pembayaran online. Kalau uang elektronik (TapCash) pasti turun, karena dominasinya di transportasi dan tol," ungkapnya kepada Kontan.co.id, Senin (22/6).

Senada, Direktur Konsumer PT Bank CIMB Niaga Tbk Lani Darmawan juga mengakui kalau transaksi lewat mobile banking perseroan bertajuk OctoMobile naik paling tinggi secara nilai, sekitar 65%. Hal ini menjadi bukti bahwa saat ini mayoritas nasabah sudah lebih nyaman menggunakan layanan mobile banking untuk bertransaksi.

Sudah hampir bisa dipastikan, menurut Lani ke depan perseroan bakal mengembangkan fitur dan layanan di mobile banking. Namun sebaliknya, transaksi di ATM menurut pengakuan Lani menurun tajam sampai 30%. "Karena PSBB, kebutuhan tunai menurun dan masyarakat beralih ke digital," katanya.

Baca Juga: Gaet BNI Syariah, Dompet Dhuafa layani pembelian hewan kurban secara digital

Begitu pula untuk transaksi kartu kredit di bulan Mei 2020 menurut catatan perseroan masih turun sekitar % yoy. Sedangkan secara nilai atau nominal transaksi menurun 10% yoy. Tetapi, penurunan ini dipandang tidak akan berlangsung lama, sebab sejak minggu lalu beberapa pusat perbelanjaan sudah mulai dibuka secara bertahap lewat penerapan PSBB transisi.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×