Reporter: Nina Dwiantika |
JAKARTA. Unit usaha syariah (UUS) Bank DKI menargetkan jumlah pembiayaan yang disalurkan sampai akhir 2011 mencapai Rp 1,2 triliun. Unit usaha PT Bank DKI ini akan fokus ke sektor produktif seperti pengusaha mikro, kepemilikan kios di pasar-pasar, peralatan kebidanan, serta industri kecil seperti pedagang.
"Pendanaan tersebut sepenuhnya masih di-support oleh induk usaha," ujar Harijanto, Pemimpin Grup Syariah Bank DKI, Jumat (6/5). Komposisi pembiayaan itu terbagi menjadi 30% di ritel, 40% di segmen menengah dan sisanya mengalir ke sektor mikro.
“Arahnya mikro kita tingkatan jadi 40%, kalau bisa sampai 50%," tambahnya. Untuk pembiayaan mikro, 10% disalurkan melalui program linkage dengan Bank Perkreditan Rakyat (BPR).
Harijanto bilang, sampai kuartal I 2011, UUS Bank DKI telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 572,64 miliar.
Tak hanya agresif menyalurkan dana, UUS Bank DKI ini juga gencar menjaring likuiditas. Per Akhir Maret 2011, dana pihak ketiga (DPK) yang terkumpul mencapai Rp 525,19 miliar.
Terkait dengan pendanaan, selain mengandalkan DPK, induk usaha telah menyuntik tambahan modal sebesar Rp 190 miliar di Maret 2011. “Sehingga total modal kita sekarang sebesar Rp 290 miliar dengan total aset mencapai Rp 893,93 miliar,” jelas Harijanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News