kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.914.000   24.000   1,27%
  • USD/IDR 16.326   31,00   0,19%
  • IDX 7.891   -53,11   -0,67%
  • KOMPAS100 1.111   -9,64   -0,86%
  • LQ45 829   2,03   0,24%
  • ISSI 266   -2,45   -0,91%
  • IDX30 429   0,72   0,17%
  • IDXHIDIV20 496   2,85   0,58%
  • IDX80 125   0,16   0,13%
  • IDXV30 131   0,34   0,26%
  • IDXQ30 139   0,61   0,44%

Sepanjang 2017, BNI recovery kredit macet Rp 2,22 triliun


Kamis, 25 Januari 2018 / 16:05 WIB
Sepanjang 2017, BNI recovery kredit macet Rp 2,22 triliun
ILUSTRASI. Tumpukan Uang di Bank BNI


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mencatat sepanjang 2017 lalu telah melakukan penyelamatan kredit bermasalah sebesar Rp 2,22 triliun.

Yuddy Renaldi, SEVP Remedial dan Recovery BNI bilang recovery rate yang berhasil dilakukan bank sepanjang 2017 sebesar 25,5%.

"Recovery rate ini dilakukan dari jumlah hapus buku yang dilakukan BNI sepanjang 2017 sebesar Rp 8,7 triliun," kata Yuddy kepada Kontan.co.id, Kamis (25/1).

Tingkat penyelamatan kredit bermasalah pada 2017 ini lebih besar dibandingkan 2016 sebesar Rp 1,4 triliun.

Tingkat penyelamatan kredit yang dihapus buku ini karena adanya upaya yang intens untuk meminta penyelesaian pada debitur yang dihapus buku.

Hal ini melalui beberapa langkah dan upaya penyelesaian. Hal ini misalnya adalah dengan melakukan pengambilalihan investor strategis.

Menurut Yuddy, penjualan aset agunan yang mempunyai nilai signifikan dalam hal recovery ini terutama terkait keinginan debitur untuk menyelesaikan.

Karena selama ini menurut BNI sulit untuk mengembangkan usahanya karena masuk dalam daftar hitam Otoritas Jasa Keuangan (OJK).


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis Procurement Strategies for Competitive Advantage (PSCA)

[X]
×