kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Sepanjang 2019 OVO catat 1 miliar transaksi


Rabu, 08 Januari 2020 / 16:27 WIB
Sepanjang 2019 OVO catat 1 miliar transaksi
ILUSTRASI. Konsumen memindai?barcode untuk melakukan pembayaran dengan aplikasi uang elektronik di salah satu gerai minuman di Jakarta, Selasa (7/1). PT Visionet Internasional atau yang lebih dikenal sebagai OVO mencatatkan pertumbuhan transaksi dobel digit sepanjan


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

ONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Visionet Internasional atau yang lebih dikenal sebagai OVO mencatatkan pertumbuhan transaksi dobel digit sepanjang 2019. Tahun lalu OVO mencatat pertumbuhan jumlah nilai transaksi 55%.

Selain itu peningkatan jumlah pengguna aktif bulanan lebih dari 40%. Kini OVO telah hadir di 115 juta perangkat di lebih dari 363 kota.

Baca Juga: Multifinance diramal tidak gencar kolaborasi dengan fintech pada tahun ini

Guna memperluas bisnis, OVO menjalin kerja sama dengan PT Pegadaian (Persero). Kolaborasi ini berpotensi membawa lebih dari 13,4 juta nasabah Pegadaian Persero ke dalam ekosistem keuangan digital milik OVO.

Berdasarkan data terakhir, OVO memproses 1 miliar transaksi dalam satu tahun secara real time. Sedangkan peningkatan jumlah transaksi lebih dari 70% di tahun 2019. 

“Nasabah Pegadaian dan pengguna OVO, kini dapat memperoleh pengalaman bertransaksi secara non tunai dengan lebih aman, nyaman dan mudah. Hal ini sejalan dengan visi OVO untuk menghadirkan akses keuangan digital yang merata bagi seluruh masyarakat Indonesia,” ujar Presiden Direktur OVO Karaniya Dharmasaputra di Jakarta pada Rabu (8/1).

Karaniya menegaskan komitmen OVO mendukung target pemerintah menjadikan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara. OVO juga mendukung Gerakan Nasional Non Tunai serta inovasi QRIS dari Bank Indonesia.

Baca Juga: Kenali 20 fintech baru yang kantongi tanda terdaftar di OJK

Karaniya menyebut OVO secara khusus merangkul masyarakat yang belum tersentuh kemudahan layanan keuangan modern ke dalam ekosistem ekonomi digital, saat ini 28% pengguna OVO termasuk kategori underbanked

“Strategi ekosistem terbuka yang dilakukan oleh OVO, secara signifikan mampu memperluas adopsi serta pertumbuhan jumlah merchant, khususnya pengusaha mikro, kecil dan menengah yang sebelumnya tidak tersentuh layanan keuangan modern. Hal ini selaras dengan layanan keuangan Pegadaian dengan fokus pada segmen nasabah yang sama," tambah Karaniya.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×