Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan saham-saham bank berkapitalisasi besar (big caps) menunjukkan tren positif dalam sepekan terakhir. Ini sejalan dengan potensi The Fed menurunkan suku bunga kian besar yang kemungkinan juga akan diikuti oleh Bank Indonesia (BI).
Sebagai informasi, para pembuat kebijakan The Fed pada akhir pekan lalu kembali mengisyaratkan untuk mulai menurunkan suku bunga pada pertemuan dua minggu mendatang. Namun, tetap memperhatikan data pasar tenaga kerja.
“Saat ini sudah tepat untuk mengurangi tingkat pembatasan dalam kebijakan dengan mengurangi kisaran target suku bunga dana federal,” ujar Presiden Fed New York John Williams, dikutip dari Reuters, Minggu (8/9).
Baca Juga: Bank Indonesia Catat Capital Outflow Rp 2,49 Triliun di Pekan Pertama September 2024
Berdasarkan data RTI dalam sepekan terakhir, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) mencatatkan performa paling baik. Saham BBNI mengalami kenaikan hingga 5,61% dalam sepekan terakhir, mencapai Rp 5.650 per saham.
Sebulan terakhir, harga BBNI sudah naik hingga 10,24%. Adapun, dalam penutupan perdagangan (6/9), BBNI juga menguat hingga 3,67% dari hari sebelumnya.
Menyusul, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) juga mulai menunjukkan tren positif pada pergerakan harga sahamnya. BBRI menguat 1,46% pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu menjadi Rp 5.225 per saham.
Alhasil, kondisi tersebut menjadikan pergerakan BBRI selama sepekan terakhir menguat 1,46% Dalam sebulan, saham bank yang dekat dengan wong cilik ini sudah naik 11,88%.
Hanya saja, BBRI belum mampu kembali ke performa terbaiknya di tahun 2024 ini. Harga saham BBRI masih terkoreksi sekitar 8,73% secara ytd.
Selanjutnya, ada PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang pada akhir pekan lalu ditutup menguat 1,05% dari hari sebelumnya menjadi Rp 7.250 per saham.
Baca Juga: Mulai Januari 2025, Beban Bank akan Bertambah untuk Premi Restrukturisasi Perbankan
Peningkatan tersebut pun membuat saham bank berlogo pita emas ini menguat 1,75% dalam sepekan terakhir. Meski pertumbuhannya mini, BMRI menjadi bank KBMI yang mencatatkan pertumbuhan sejak awal tahun karena tumbuh 19,83% secara ytd.
Kondisi berbeda terjadi pada PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang merupakan satu-satunya bank swasta dalam kelompok KBMI 4. Sebab, BBCA mengalami penurunan 0,24% dalam sepekan terakhir.
Hanya saja, pada perdagangan akhir pekan lalu, BBCA juga ditutup di zona hijau dengan tumbuh 0,49% dari hari sebelumnya. Harga terakhir BBCA adalah Rp 10.300 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News