Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Serikat Pekerja PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) akan segera melayangkan protes ke Menteri BUMN RIni Soemarno. Ini terkait keputusan Kementerian yang menggeser Direktur Utama BRI Suprajarto menjadi Direktur Utama BTN yang sebelumnya diisi oleh Maryono.
“Meminta kepada Menteri Negara BUMN untuk menghormati prinsip-prinsip good corporate governance (GCG) dan pelaksanaan manajemen karir bagi bankir di lingkungan BUMN melalui talent management system yang adil,” kata Ketua Serikat Pekerja BRI Ruslina Harsono dalam keterangan resmi, Kamis (29/8).
Baca Juga: Maryono lengser, Suprajarto menolak, siapa duduk di kursi dirut BTN?
Sementara Ketua SP BTN Satya Wijayantara menilai keputusan Kementerian BUMN sebagai sebuah pelecehan terhadap profesi bankir. Terlebih keputusan tersebut juga membuat jenjang karir bankir pelat merah menjadi tak jelas.
“BRI itu asetnya jauh lebih besar dari BTN, pemindahan seperti ini tidak biasa terjadi, dan cenderung seperti punishment. Padahal kinerja Suprajarto di BRI sangat bagus,” katanya saat ditemui Kontan.co.di di Jakarta, Kamis (29/8).
Baca Juga: Suprajarto menolak jadi dirut BTN, posisi dirut BRI kosong?
Sebelumnya, BTN menggelar RUPSLB pada sore hari dimana salah satu putusannya adalah mengganti Maryono dengan Suprajarto. Meski demikian pada malam harinya, Suprajarto menggelar konferensi pers, ia menyatakan penolakannya atas hasil RUPSLB tersebut.
"Hasil RUPSLB BTN siang ini yang sudah diketahui dan saya sendiri baru tahu setelah membaca berita dari media, bahwa saya ditetapkan sebagai direktur utama BTN, di mana saya tidak pernah diajak bicara mengenai penetapan ini sebelumnya apalagi diajak musyawarah. Saya tidak dapat menerima keputusan itu dan saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari hasil RUPSLB BTN," ungkap Suprajarto.
Baca Juga: Menolak jadi dirut BTN, Suprajarto tegaskan tak ada masalah dengan Menteri Rini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News