kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Setelah konsolidasi, aset Indonesia Financial Group (IFG) tembus Rp 72,5 triliun


Selasa, 20 Oktober 2020 / 12:05 WIB
Setelah konsolidasi, aset Indonesia Financial Group (IFG) tembus Rp 72,5 triliun
Direksi Indonesia Financial Group (IFG) saat konferensi pers Perubahan Brand dan Logo Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) menjadi IFG.


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia Financial Group (IFG) terbentuk setelah holding BUMN perasuransian dan penjaminan melakukan konsolidasi dengan PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) pada Maret 2020 lalu.  

Tak main-main, berkat penggabungan itu, IFG mencatatkan total aset Rp 72,5 triliun per Maret lalu. Padahal, sebelumnya total aset Bahana hanya menyentuh angka Rp 4,7 triliun. 

"Pasca-konsolidasi IFG menjadi holding, total aset Rp 72,5 triliun. Tambahan aset saham pemerintah dari Jasa Raharja, Jamkrindo, Askrindo dan Jasindo," kata Direktur Keuangan dan Umum IFG Rizal Ariansyah, dalam konferensi pers Perubahan Brand dan Logo BPUI menjadi IFG, Selasa (20/10). 

Peningkatan nilai sejalan dengan neraca keuangan lain seperti ekuitas mencapai Rp 36,7 triliun, pendapatan Rp 4,2 triliun dan laba bersih Rp 536 miliar

Baca Juga: IFG Life, Entitas Pengganti Jiwasraya Ditargetkan Emban Tiga Tugas Per Desember 2020

Rizal menyebut, peningkatan nilai itu menjadi lompatan besar bagi perusahaan agar bisa berkontribusi lebih terhadap negara dan industri asuransi. Ke depan, IFG juga akan melakukan leverage dalam penjualan produk atau layanan (cross selling) antar grup dan sinergi dengan BUMN. "Ini menjadi tantangan IFG untuk mewudjukan target dari pemerintah," ungkapnya. 

Dengan penggabungan itu, IFG punya tiga kluster utama yakni capital market, asuransi umum, dan penjaminan serta asuransi jiwa dan kesehatan. Pertama, kluster capital market menyediakan produk keuangan dan pasar modal, seperti manajemen asset, sekuritas dan investasi. 

Baca Juga: Pemerintah tegaskan tak lakukan bail out untuk selamatkan Jiwasraya

Adapun kluster ini fokus pada sinergi holding dalam melanjutkan strategi individu melibatkan PT Bahana TCW Invesment Management, Bahana Kapital Investas, Bahana Sekuritas, Graha Niaga Tata Utama, Bahana Artha Ventura dan Bahana Mitra Investasi.

Selanjutnya, kluster asuransi umum dan penjaminan yang fokus pada holding. Kluster ini melibatkan Jasa Raharja, Jamkrindo, Askrindo, Asuransi Jasindo, Jasaraharja Putera, Jamkrindo Syariah, Askrindo Syariah, Asuransi Jasindo Syariah dan Nasional Re. 

Terakhir asuransi jiwa dan kesehatan, IFG Life. Ini merupakan perusahaan yang menerima migrasi portofolio Asuransi Jiwasraya. 

Baca Juga: Jamkrindo catatkan penjaminan kredit modal kerja PEN Rp 4,7 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×