Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Instrumen baru milik Bank Indonesia (BI) bernama Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) tampaknya disambut baik oleh para investor. Tak hanya di pasar perdana, instrumen tersebut juga sudah mulai diperdagangkan di pasar sekunder.
Seperti diketahui, instrumen baru tersebut sudah dilelang dua kali dan selalu melebihi target. Pada lelang pertama targetnya hanya Rp 7 triliun tetapi permintaan mencapai Rp 29,9 triliun.
Selanjutnya, di lelang kedua, BI menargetkan permintaan hanya Rp 5 triliun tetapi penawaran yang masuk mencapai Rp 15,6 triliun. Itu berarti, instrumen tersebut mencapai 3,12 kali lipat.
Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti bilang dari yang sudah dilelang perdana tersebut, transaksi di pasar sekunder sudah mencapai Rp 2,131 triliun. 82% dari penjualan di pasar sekunder tersebut merupakan investor asing.
Baca Juga: Lelang SRBI Diminati, Penawaran Mencapai Rp 15,6 Triliun
“bahkan di pasar sekunder kita melihat non bank sudah mulai melakukan pembelian,” ujar Destry, Kamis (21/9).
Dengan hasil penjualan tersebut, Destry melihat itu sebagai langkah awal untuk menunjukkan appetite dari pelaku resident maupun non resident sudah membaik. Ia pun berharap instrumen ini akan menambah partisipan di pasar uang kita nantinya.
Executive Director, Head of Trading, Treasury and Markets Bank DBS Indonesia Ronny Setiawan bilang pihaknya telah berpartisipasi dalam lelang tersebut. Namun, ia tak mau menyebutkan berapa nominal yang diserap.
Ia melihat instrumen ini sebagai alat diversifikasi penempatan asset bank sebagai sarana dalam memberikan alternatif solusi investasi jangka pendek bagi nasabah korporasi.
“Saat ini Bank DBS Indonesia sedang mempersiapkan untuk ikut mendistribusikan produk SRBI bagi segmen individu,” ujarnya.
EVP Treasury Division Head BTN Sindhu Rahadian bilang pihaknya juga sudah berpartisipasi dalam lelang tersebut. Dalam hal ini, tujuan BTN adalah rekomposisi portofolio pasar uang yang dimiliki.
Baca Juga: BI: Kalau Hanya Melihat Kondisi Domestik, Ada Ruang Penyesuaian Suku Bunga Acuan
“Untuk meningkatkan imbal hasil investasi,” ujarnya.
Berbeda dengan Bank DBS Indonesia, Sindhu bilang BTN belum berencana untuk menjual instrumen tersebut untuk nasabah individunya.
“Hingga saat ini, kami masih belum memiliki produk investasi khusus terkait SRBI,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News