kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Setelah Malaysia, BI Akan Jajaki 5 Negara Ini untuk Perluas QRIS Cross Border


Senin, 08 Mei 2023 / 19:01 WIB
Setelah Malaysia, BI Akan Jajaki 5 Negara Ini untuk Perluas QRIS Cross Border
Poster mengenai QRIS Antarnegara pada Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2023 di Jakarta, Senin (8/5/2023).


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mengatakan akan terus memperkuat dan memperluas sistem pembayaran QR Code lintas negara di tahun 2023. Setelah hari ini meresmikan implementasi interkoneksi pembayaran dengan Bank Negara Malaysia (BNM), BI juga sedang menjajaki kerja sama dengan Singapura dan Filipina.

Setidaknya disebutkan ada 10 Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) yang sudah dalam proses diskusi. Lebih lanjut selain negara ASEN+5, negara lainnya yang juga sudah ditargetkan untuk QRIS Cross Border adalah India, Jepang, dan Korea Selatan.

Dicky Kartikoyono, Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI juga membeberkan target untuk QRIS di tahun 2023. "Kita memproyeksikan tahun ini pengguna QRIS mencapai 45 juta pengguna dengan nilai transaksi 1 miliar per hari," kata Dicky, Senin (8/8).

Baca Juga: Transaksi QRIS Perbankan Melonjak Saat Lebaran

Sementara itu Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo juga menyampaikan dengan terhubungnya pembayaran QR lintas negara merupakan penguatan Regional Payment Connectivity (RPC) untuk mendorong pembayaran lintas negara yang lebih cepat, murah, transparan, dan inklusif, terutama bagi UMKM.

Kerja sama ini nantinya akan memberikan lebih banyak pilihan bagi pengguna layanan transaksi pembayaran lintas batas, sekaligus menjadi kunci untuk meningkatkan efisiensi, mendorong inklusi ekonomi dan keuangan digital di kawasan.

Ini juga turut mendukung stabilitas makroekonomi dengan mendorong penggunaan mata uang lokal secara lebih luas untuk transaksi bilateral dalam kerangka transaksi mata uang lokal.

“Hal ini berpotensi mendorong aktivitas ekonomi, termasuk sektor pariwisata di kedua negara. Interkoneksi pembayaran ini akan mendukung perluasan pasar bagi sebagian pelaku usaha dan memfasilitasi peningkatan penyelesaian pembayaran menggunakan mata uang lokal sehingga memberikan dampak keuangan yang positif,” kata Perry.

Interkoneksi pembayaran dengan menggunakan QR Code ini tentu saja melibatkan partisipasi sejumlah lembaga keuangan, termasuk lembaga selain bank. Untuk pembayaran lintas negara Indonesia dengan Malaysia dapat digunakan dengan cara memindai Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) atau DuitNow QR Code.

Keberhasilan kerja sama interkoneksi pembayaran ini merupakan hasil kolaborasi yang erat antar pelaku industri yang difasilitasi oleh BI dan BNM bekerja sama dengan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), PayNet, dan lembaga keuangan yang berpartisipasi. BI dan BNM pun mendorong partisipasi dari lebih banyak lembaga keuangan untuk semakin memperluas ekosistem pembayaran lintas batas.

Baca Juga: Resmi, Indonesia dan Malaysia Kini Bisa Lakukan Pembayaran Antarnegara dengan QR Code

Daftar penyedia jasa pembayaran (PJP) yang berpartisipasi dari Indonesia:

PJP sebagai issuer terdapat 9 PJP di antaranya yakni Bank Sinarmas, Bank Permata, Bank CIMB Niaga, Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali, Bank Syariah Indonesia, Bank Central Asia Ottocash Bank Mega, DANA, dan LinkAja.

PJP sebagai acquirer di antaranya: Bank Sinarmas, DANA, Bank Permata, Bank CIMB Niaga, Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali, LinkAja Bank, Central Asia Ottocash, Bank Mega, Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia, Bank Negara Indonesia, Gopay OVO, BPD Jawa Barat & Banten, Bank Nationalnobu, Bank Danamon Indonesia, Bank Maybank Indonesia, BPD DIY, BPD Provinsi Jawa Timur, i-Saku, BPD Sumatera Barat, BPD Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, Artha Graha International, Bank DKI, BPD Jambi, BPD NTT, Astrapay GV e-money, BPD Kaltimtara, DOKU, BPD Kalimantan Barat BPD NTB Syariah, BPD Papua, Bank Multiartha Sentosa, BPD Lampung, Kaspro Dipay, Bank Neo Commerce. PACcash, Paprika, Multi Media, Bank DBS Indonesia, Virgoku, BPD Jawa Tengah, ShopeePay Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×