kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Setelah reksadana dan asuransi, Tanamduit akan menggarap bisnis jual beli emas


Kamis, 12 Desember 2019 / 13:21 WIB
Setelah reksadana dan asuransi, Tanamduit akan menggarap bisnis jual beli emas
ILUSTRASI. Direktur Bisnis Development Tanamduit Muhammad Hanif. Tanamduit tengah menjajaki kerja sama dengan salah satu agen penjualan emas digital.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Star Mercato Capitale atawa Tanamduit sedang menyiapkan produk terbaru. Setelah menyediakan produk reksadana, surat utang negara, dan asuransi, Tanamduit tengah menjajaki kerja sama dengan salah satu agen penjualan emas digital.

Co-founder dan Director Business Development Tanamduit Muhammad Hanif mengatakan dalam menggarap bisnis baru ini, Tanamduit tidak akan meminta izin ke Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Lantaran izin pengawas itu dilakukan bila ingin menjalankan usaha sebagai agen penjual.

“Kami tidak akan sampai ke sana, kami jadi sub agen, misalnya e-commerce yang jualan emas. Saat ini kami dalam proses pemilihan mitra agennya. Belum tahu siapa,” ujar Hanif, Rabu (11/12).

Baca Juga: TanamDuit akui Penjualan ORI 16 lebih sepi

Hanif berharap produk ini bisa meluncur pada kuartal pertama 2020 mendatang. Adapun alasan Tanamduit menggarap bisnis baru ini tidak terlepas dari pamor emas yang begitu diminati oleh masyarakat Indonesia lantaran lebih suka investasi dalam pada komoditi emas. Bahkan Hanif melihat investasi dalam emas sudah menjadi gaya hidup.

Hanif bilang hingga saat ini sudah ada 160.000 pengguna yang telah terdaftar di platform Tanamduit. Dia berharap tahun depan jumlah pengguna Tanamduit dapat bertambah hingga dua kali lipat. Adapun dana kelolaan investasi yang sudah ada lewat Tanamduit sudah mencapai Rp 400 miliar. Hanif menargetkan tahun depan bisa mencapai Rp 1 triliun.

“Beberapa kasus di reksadana tidak terlalu mempengaruhi kinerja kami, faktanya kami masih ada pembelian reksadana tiap harinya. Jumlah transaksi bertambah setelah bekerja sama dengan fintech payment. Tiap hari ada 10.000 hingga 11.000 transaksi,” jelas Hanif.

Hingga saat ini Tanamduit menjual hampir 70 produk reksadana. Selain itu juga terdapat lima produk yakni empat asuransi kesehatan dan satu asuransi kerugian ponsel. Tahun depan Tanamduit akan memperbanyak produk asuransi properti dan kendaraan.

Baca Juga: Founder Tanamduit Indra Suryawan: Kesabaran Jadi Kunci Berinvestasi

Selain itu, Tanamduit juga telah bekerja sama dengan peer to peer lending Investree. bulan April lalu, Tanamduit menjalin sinergi dengan PT Investree Radhika Jaya alias Investree meluncurkan reksadana for lender. Dalam kerja sama ini Tanamduit didapuk sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD).

"Jadi ini lender dari P2P lending biar tidak nganggur bisa ditaruh ke reksadana lewat platform kami. Sekarang baru bisa ke reksadana pasar uang. Return-nya sekitar 5% sampai 6% per tahun," jelas dia.

Tanamduit sudah bekerja sama dengan 14 manajer investasi. Beberapa di antaranya adalah Mandiri Manajemen Investasi, Manulife Aset Manajemen, Pinnacle Persada Investama, Bahana TCW Investment Management, dan BNP-Paribas Investment Partners.

Asal tahu saja, Tanamduit merupakan perusahaan fintech Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) dan produk investasi lain termasuk asuransi yang telah mendapatkan izin dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×