Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Selain karena ditawari harga diskon, PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Asabri) juga tergiur dengan prospek fundamental bisnis PT Sekawan Intipratama Tbk (SIAP). Makanya, tahun lalu mereka memperbesar porsi kepemilikan saham di perusahaan tersebut.
Menurut Heri Setianto Direktur ASABRI, sebelum memutuskan masuk ke suatu emiten, pihaknya selalu berkomunikasi dengan perusahaan tersebut. "Kami tanya rencana mereka untuk melihat potensi di perusahaan-perusahaan tersebut," kata dia, Rabu (11/11).
Pihak SIAP pun menjanjikan sejumlah rencana bisnis yang membuat ASABRI tergiur. Salah satunya adalah pembangunan power plant di mulut tambang mereka.
Berdasarkan cerita Heri, pembangunan power plant ini bakal menekan biaya logistik SIAP. "Mereka berencana bangun di beberapa tempat di Kalimantan," ujarnya.
Rencana kedua yang disampaikan SIAP ke ASABRI adalah pembelian sejumlah turbin dengan harga miring untuk operasional mereka di bisnis tambang. Tadinya turbin-turbin ini akan dipakai oleh perusahaan lain. Namun akhirnya kandas karena perusahaan tersebut terganjal masalah perizinan.
Tak cuma sampai di situ, SIAP juga mengungkapkan rencana mengolah batu bara menjadi metanol untuk kebutuhan pengolahan bahan bakar. Proses peningkatan nilai tambah batu bara ini dinilai sangat potensial mengingat konsumsi bahan bakar yang begitu besar di dalam negeri.
Selain itu, SIAP juga disebutnya berencana bekerja sama dengan PT Trans Pasific Petrochemical Indotama di masa depan. Namun rencana tersebut masih butuh waktu yang cukup lama untuk teralisasi.
ASABRI sendiri memperbesar kepemilikan saham mereka di SIAP pada 2014 lalu. Pada Juni tahun lalu saham ASABRI di SIAP belum mencapai 5%, lalu menggemuk jadi 6,99% pada daftar pemegang saham di bulan Agustus 2014. Namun saat ini ASABRI mengaku kepemilikan saham kembali susut jadi di bawah 5%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News