kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Siasati Mismatch, BTN Geber Pendanaan Jangka Panjang


Rabu, 23 Juni 2010 / 22:15 WIB
Siasati Mismatch, BTN Geber Pendanaan Jangka Panjang


Reporter: Ruisa Khoiriyah | Editor: Test Test

JAKARTA. Risiko mismatch likuiditas sudah lama menjadi momok yang menghantui dunia perbankan. Likuiditas alias pendanaan bank di tanah air masih banyak mengandalkan dana-dana jangka pendek. Sedangkan di saat yang sama pembiayaan alias kredit yang disalurkan kebanyakan bertenor panjang.

Kalangan perbankan bukannya tidak menyadari hal ini. Maka itu beberapa bank mengaku sudah menjalankan beberapa strategi agar mismatch likuiditas ini bisa disiasati sehingga tak mengganggu ketahanan bank.

Wakil Direktur Bank BTN Evi Firmansyah menuturkan, BTN terus mengupayakan pendanaan dari produk-produk di luar deposito, tabungan, dan giro. "Kami andalkan pendanaan dari produk-produk jangka panjang seperti obligasi maupun sekuritisasi. Rata-rata KPR kan 12 tahun sedangkan deposito paling 3 bulan sehingga jika kita optimalkan obligasi dan sekuritisasi itu bisa klop. Makanya, semakin banyak sekuritisasi akan semakin baik," ungkapnya di Kantor Pusat BTN, Jakarta, Rabu (23/6).

Idealnya, sebanyak sepertiga pinjaman yang diberikan oleh bank harus dibiayai dana jangka panjang. Maka itu, selain memanfaatkan peluang-peluang pendanaan jangka panjang dari obligasi dan sekuritisasi, BTN juga terus memperbanyak dana murahnya agar bisa menekan biaya dana. "Saat ini, komposisinya 34% giro dan tabungan, sisanya deposito. Akan terus kami geser sehingga proporsinya bisa 45% dana murah, dan sisanya deposito," ujarnya.

Seperti diketahui, BTN sudah bekerjasama dengan PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) untuk penawaran produk KIK EBA dan yang terakhir Term Purchase Program KPR dengan SMF senilai Rp 500 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×