Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) Hery Gunardi mengungkapkan fokus bisnis perseroan pada tahun ini. Di mana pihaknya akan terus melanjutkan inisiatif strategis yang dimiliki.
Pertama, pihaknya akan fokus pada transaction banking, karena transaction banking disebut engine untuk mendapatkan funding murah atau low cost fund.
"Jadi apa yang harus kita lakukan adalah kita akan memperluas jangkauan ATM, jumlah ATM yang tahun lalu sudah 5.000, mungkin kita akan tambah. Kemudian meningkatkan user register dan juga user aktif untuk BEYOND BSI, memperbanyak merchant curries dan memperbanyak pemasangan EDC di merchant-merchant terpilih," jelas Hery saat paparan kinerja perseroan, Kamis (6/2).
Baca Juga: Bank Syariah Indonesia Berhasil Meraup Laba Rp 7,01 Triliun, Tumbuh 22,83% pada 2024
Di samping itu, pihaknya juga menyiapkan aplikasi untuk cash management atau yang dinamakan engine untuk korporasi, juga aplikasi untuk transaction banking wholesale, yang akan di launching dalam waktu dekat.
Kemudian yang kedua adalah 'unlock the new business model', yaitu pihaknya akan fokus mengembangkan produk bisnis emas. Hery mengakui, bahwa perseroan memiliki potensi besar di emas. Selain itu, tabungan haji dan bank asuransi.
Baca Juga: SKK Migas Gandeng BSI jadi Pengelola Dana ASR
"Tentunya tadi sudah disampaikan juga bahwa kita baru saja tanda tangan dengan Prudential Life Syariah untuk menjual produk-produk asuransi yang kita namakan bank asuransi dan treasury," ucapnya.
Tahun ini pihaknya juga terus mendorong capability untuk priority banking atau wealth management yang sudah mulai kelihatan mendatangkan bisnis bagi BSI. Kemudian di tengah ketatnya likuiditas, BSI juga akan fokus pada optimalisasi dana murah melalui tabungan Wadiah, tabungan bisnis, dan tabungan haji.
Adapun untuk tabungan, perseroan akan menumbuhkan tabungan haji karena sifatnya lebih jangka panjang dan ini adalah Wadiah. Dari sisi pembiayaan, saat ini pihaknya disebut tetap fokus menumbuhkan pembiayaan konsumer, terutama dengan menggali potensi bisnis baru dari produk pembiayaan berbasis emas, cicil emas, dan gadai emas.
"Konsumer kita akan terus fokus di Griya dan juga Mitraguna. Kemudian peningkatan kualitas pembiayaan juga akan tetap dipertahankan. Jadi artinya kita menjaga kualitas itu untuk mencegah peningkatan dari sisi biaya CKPN. Kita jaga, seperti kita lihat bahwa NPF Gross posisi Desember sebesar 1,90% itu cukup rendah. Kemudian NPF Net juga telah mencapai angka di bawah 1%," tandasnya.
Baca Juga: Dukung ESG, BSI Luncurkan Mobil Operasional Listrik & Digital Carbon Tracking Milad 4
Selanjutnya: Kompak, Harga Saham BMRI, BBNI, dan BRIS Terjun pada Penutupan Bursa Kamis (6/2)
Menarik Dibaca: Daerah Mana Saja yang Hujan ya? Berikut Ramalan Cuaca Besok (7/2) di Jawa Barat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News