kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Simak jurus bank untuk menjaring dana murah di tahun 2019


Jumat, 04 Januari 2019 / 18:04 WIB
Simak jurus bank untuk menjaring dana murah di tahun 2019
ILUSTRASI. Pelayanan nasabah perbankan


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski diperkirakan tren kenaikan suku bunga acuan pada 2019 tak akan sebanyak 2018, perbankan masih akan giat menghimpun pendanaan murah atawa Current Account and Saving Account (CASA). Hal ini dilakukan agar cost of fund juga dapat dijaga.

"Resiko kenaikan cost of fund ada, tapi kami coba minimalkan untuk tetap fokus ke dana murah. Sekarang rasio dana murah kami sekitar 55%," kata Direktur Bisnis Konsumer PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) Lani Darmawan kepada Kontan.co.id, Jumat (4/1).

Pada November 2018, dari hitungan Kontan.co.id rasio CASA CIMB masih berada di level 56,36% atau senilai Rp 96,31 triliun dari total Dana Pihak Ketiga (DPK) yang mencapai Rp 170,88 triliun.

Sementara tahun ini, Lani bilang CIMB Niaga menargetkan rasio CASA bisa ditingkatkan hingga 57%. Ikhtiar tersebut akan dilakukan dengan makin mendorong transaksi digital.

"Secara umum kami akan intensifkan strategi yang dijalankan dalam tiga tahun terakhir. Kemudian juga soal digital capability yang merupakan enablers. Tahun lalu transaksi digital kami tumbuh sekitar 40%," sambungnya.

Hal serupa juga akan dilakukan PT Bank Tabungan Negara (persero) Tbk (BBTN). Director Strategic, Risk, and Compliance Mahelan Prabantarikso bilang BTN akan terus mendorong rasio CASA hingga di level 50%.

Nah, salah satu strategi yang dilakukan BTN menurut Mahelan dengan meningkatkan Volume of Accout melalui fitur transaksi digital.

"Sekarang rasio CASA kami masih di bawah 50%, Beberapa strategi peningkatan kami adalah meningkatkan Number of Account (NoA), dan VoA melalui fitur digital banking," katanya kepada Kontan.co.id.

Posisi CASA BTN pada November 2018 sebesar 46,11% dari total DPK atau senilai Rp 85,37 triliun dibandingkan total DPK senilai Rp 189,22 triliun.

"Selain hal tersebut BTN akan lebih menyasar segmen emerging affluent yang saat ini memang punya pokok pendanaan yang lebih besar," sambungnya.

Bank plat merah lain, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) juga tak mau ketinggalan. Layanan perbankan digital juga akan jadi pionir menjaring pendanaan murah dari segmen korporasi maupun konsumer.

"Untuk CASA, difokuskan pada transaksional dengan digital baik institusi maupun nasabah konsumer. Fokus CASA dimulai dengan transaksi berbasis ekosistem, khususnya dari nasabah korporasi dengan pengembangan sistem ke perusahaan," kata Direktur Treasury & International Banking Rico Rizal Budidarmo.

Ia memprediksi, rasio CASA BNI sepanjang 2018 akan berada di kisaran 62,5%-64,5%. Dimana untuk posisi 2018 rasio CASA BNI mencapai 63,8% dengan nilai sebesar Rp 333 triliun terhadap total DPK yang mencapai Rp 522 triliun.

Sedangkan Corporate Secretary PT Bank BCA Tbk (BBCA) Jan Hendra measih enggan memberikan bocoran rasio CASA yang dipatok BCA untuk 2019.

"Kami masih harus melihat kebijakan suku bunga The Fed, likuiditas dalam hal pergerakan suku bunga. Kalau sampai November 2018 rasio CASA kami berada di kisaran 76%-78% senilai Rp 475 triliun," katanya.

Sekadar tambahan, dari data Bank Indonesia, pada November 2018 rasio CASA perbankan berada di level 57,02% atau setara Rp 3.028,5 triliun dibandingkan total DPK yang mencapai Rp 5.405,4 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×