kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Hingga November 2018, dana murah perbankan masih dominan


Jumat, 04 Januari 2019 / 17:10 WIB
Hingga November 2018, dana murah perbankan masih dominan
ILUSTRASI. Porsi dana murah Bank Mandiri


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berdasarkan data uang beredar yang dirilis Bank Indonesia pada November 2018, dana murah atawa Current Acount and Saving Account (CASA) masih mendominasi Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan. Rasionya mencapai 56,02% dari DPK, sementara DPK perbankan pada November 2018 mencapai Rp 5.405,4 triliun. 

Jika dibandingkan dengan Oktober, rasio CASA meningkat tipis, dimana pada Oktober dengan total DPK senilai Rp 5.387,9 triliun rasio dana murah mencapai 55,60%.

Peningkatan CASA disebabkan menurunnya komponen simpanan berjangka dalam DPK. Pada Oktober 2018 nilai simpanan berjangka sebesar Rp 2.392,0 triliun, menurun 0,63% pada November 2018 dengan nilai Rp 2.376,9 triliun.

Secara tahunan (yoy), simpanan berjangka pada November 2018 juga mengalami perlambatan pertumbuhan dibandingkan Oktober 2018. Pertumbuhan November 2018 (yoy) sebesar 4,0%, sementara pertumbuhan Oktober 2018 (yoy) bertumbuh 4,5%.

Dalam analisisnya, Bank Indonesia bilang perlambatan simpanan berjangka terutama berasal dari nasabah korporasi di DKI Jakarta dan Sumatra Utara. Sedangkan secara rata-rata sepanjang 2018 hingga November, rasio dana murah berada di level 50,43%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×