kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.914   16,00   0,10%
  • IDX 7.166   24,84   0,35%
  • KOMPAS100 1.100   4,99   0,46%
  • LQ45 871   5,06   0,58%
  • ISSI 220   0,50   0,23%
  • IDX30 445   2,52   0,57%
  • IDXHIDIV20 536   1,40   0,26%
  • IDX80 127   0,74   0,59%
  • IDXV30 134   0,37   0,27%
  • IDXQ30 148   0,34   0,23%

Simak srategi bank kecil untuk hadapi persaingan bisnis digital ke depan


Jumat, 29 Maret 2019 / 22:20 WIB
Simak srategi bank kecil untuk hadapi persaingan bisnis digital ke depan


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank kecil mulai mengembangkan teknologi perbankan digital guna memfasilitasi kebutuhan nasabah. Langkah ini juga dilakukan untuk menghemat biaya operasional sekaligus sebagai strategi untuk menghadapi persaingan bisnis ke depan.

PT Bank Woori Saudara Tbk misalnya, tahun ini sudah menganggarkan belanja modal Rp 140 miliar. Direktur PT Bank Woori Saudara Tbk I Made Mudiastra mengatakan dari jumlah belanja modal tahun ini separuhnya atau Rp 60 miliar akan dialokasikan untuk pengembangan teknologi informasi (TI).

Ia mengatakan pihaknya bakal mengembangkan aplikasi pembukaan rekening tanpa harus ke kantor.

Langkah ini dilakukan sekaligus sebagai strategi Bank Woori untuk menggenjot pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK).

Sebagai catatan saja, tahun lalu DPK BWS turun sebesar -9,09% secara year on year (yoy) dari Rp 16,93 triliun menjadi Rp 15,39 triliun. Tahun ini Bank Woori menarget DPK bisa terkerek naik hingga 10% dengan pengembangan digital sebagai salah satu strategi.

"Nasabah tidak perlu lagi datang ke bank, nanti petugas kami yang mendatangi. Kami juga sudah menandatangani kerjasama dengan Dukcapil di bulan Februari 2019 kemarin," ujarnya di Jakarta, Kamis (28/3).

Ia menambahkan saat ini sebenarnya mobile banking Bank Woori juga sudah ada namun hal ini perlu dikembangkan ke seluruh cabang.

Made mengisyaratkan Bank Woori sedang berusaha menjalin kerjasama dengan beberapa fintech raksasa tanah air seperti OVO untuk memperkaya layanan mobile banking.

Di samping memiliki anggaran yang besar untuk ukuran BUKU II, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) bank yang terafiliasi dengan Bank Woori, Korea ini juga mengangkat Direktur TI baru yaitu Benny Sudarsono Tan menggantikan Vicky Tan.

Selain BWS, PT Bank Mayora juga akan lebih aktif mendorong perbankan digital. Namun, Direktur Utama Bank Mayora Irfanto Oeij mengungkap kalau anggaran yang digelontorkan untuk TI di tahun ini tidak terlalu besar alias di bawah Rp 30 miliar, turun dibandingkan dua tahun terakhir.

"Belanja modal TI tahun ini sudah tidak terlalu besar, budget yang disediakan hanya untuk melanjutkan yang sudah dilakukan di tahun sebelumnya," tuturnya kepada Kontan.co.id, Jumat (29/3).

Walau anggarannya mini, bank milik taipan ini tetap melakukan inovasi. Salah satunya peluncuran internet banking untuk nasabah konsumer dan mobile banking di bulan April 2019. Selain itu, inovasi lain seperti alat pembayaran, payment point juga akan dikeluarkan oleh Bank Mayora di tahun 2019.

Setali tiga uang, PT Bank Sahabat Sampoerna (BSS) juga melakukan langkah serupa. Direktur Operasi dan TI bank Sahabat Sampoerna Liliana Veronica bilang tahun ini Bank Sampoerna bakal melanjutkan pengembangan aplikasi pinjaman berbasis web bertajuk PDaja.com yang diluncurkan akhir tahun lalu.

Selain itu, bank yang juga milik taipan ini akan meluncurkan aplikasi mobile banking tabungan Bank Sampoerna dalam waktu dekat. "Kami masih mengkaji juga kerjasama dengan e-commerce yang masih marak sejak tahun lalu hingga saat ini," ungkapnya.

Sayangnya, Liliana belum dapat merinci besaran anggaran belanja TI yang digelontorkan tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×