kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Simak strategi bank digital dalam menghimpun dana masyarakat


Selasa, 14 September 2021 / 19:55 WIB
Simak strategi bank digital dalam menghimpun dana masyarakat
ILUSTRASI. Aplikasi blu dari BCA Digital.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penghimpunan dana masyarakat yang kuat merupakan modal awal bagi bank-bank digital untuk bisa menjalankan bisnis perbankan, termasuk dalam menyalurkan kredit. 

Oleh karena itu, bank-bank digital harus mencari strategi untuk menggejot pendanaan terutama bagi bank yang basis nasabahnya masih kecil. Tawaran bunga yang lebih tinggi dari pesaingnya mungkin akan jadi salah satu cara mereka untuk mendorong pendanaan di awal, terutama bank-bank yang ekosistem digitalnya belum luas. 

PT Seabank Indonesia misalnya menawarkan promo suku bunga tabungan sebesar 7% per tahun yang berlaku hingga 30 September 2021. Tawaran tersebut dipublikasikan pada aplikasi e-commerce Shopee. 

Sementara PT Bank BCA Digital juga menawarkan bunga deposito terbilang tinggi dibandingkan induknya. Produk deposito yang dinamai bluDeposito menawarkan bunga 3,75% per tahun untuk saldo di bawah Rp 100 juta dan 4% untuk saldo di atas Rp 100 juta.  Sementara rata-rata deposito BCA saat ini hanya berkisar 2,75%. 

Baca Juga: Minta persetujuan rights issue, Allo Bank (BBHI) bakal gelar RUPSLB 15 Oktober

Untuk produk tabungan, bank ini punya dua produk yakni bluAccount dengan bunga 0,5% dan bluSaving/bluGether dengan bunga sampai dengan 3%.

Sepanjang semester I 2021, BCA Digital sudah berhasil menghimpun dana masyarakat (DPK) sebesar Rp 86,8 miliar. Ini terdiri dari tabungan Rp 23,3 miliar dan deposito Rp 63,5 miliar.

Direktur Utama Bank Digital BCA Lanny Boedianti mengatakan, perseroan tahun ini memang fokus meningkatkan customer based dulu dengan menjaring setidaknya ratusan ribu nasabah baru yang menikmati layanan aplikasi blu.

Untuk menjamin kepuasan nasabah, BCA Digital terus mengembangkan layanan, fitur dan produk yang tidak hanya terbatas pada kebutuhan financial saja  

"Seiring dengan semakin eratnya fungsi bank digital dalam kehidupan sehari-hari, kami ingin punya andil untuk menghadirkan kemudahan dunia digital yang sesungguhnya," katanya kepada Kontan.co.id, Selasa (14/9).

BCA digital berkomitmen mengembangkan platform yang dapat memenuhi kebutuhan finansial dan non-finansial nasabah, lewat ekosistem digital yang saling terkoneksi. Perseroan akan menggandeng partner non-perbankan untuk memperluas ekosistemnya. Mitra yang sudah digandeng adalaj Blibli.

Sementara PT Bank Jago Tbk (ARTO) menghimpun DPK sebesar Rp 1,7 triliun per Juni 2021 atau tumbuh 115% dari periode yang sama tahun lalu. Rasio dana murah mencapai 30%. 

Untuk menjaring dana masyarakat, bank ini punya beberapa produk. Pertama, produk Kantong Nabung dengan bunga 3,5%-4% pa.  Lalu ada Kantong Bayar dan Kantong Utama dengan bunga masing-masing 0,5% pa. 

Sementara untuk produk deposito ditawarkan dengan bunga tidak berbeda dengan rata-rata depositor perbankan. 

"Bunga deposito yang kami tawarkan bisa dilihat langsung melalui aplikasi. Tetapi kami percaya, nasabah tidak melulu melihat suku bunga, juga kenyamanan dan kemudahan dalam transaksi," kata Tjit Siat Fun yang diangkat sebagai Direktur Kepatuhan Bank Jago.

Siat Fun mengatakan, target pertumbuhan DPK tahun ini akan sejalan dengan ekspansi kredit dan juga kecukupan likuiditas. Menurutnya, likuiditas perseroan saat ini sudah cukup memadai dalam mewujudkan target bisnis tahun ini. Sehingga perseroan perlu memasang rate tinggi untuk menjaring dana. 

Bank Jago menyakini, layanan yang baik yang ditawarkan memiliki korelasi yang kuat dengan minat nasabah menyimpan uang di bank. Suku bunga deposito yang tinggi tidak selalu jaminan agar nasabah menaruh dananya, tetapi juag memperhatikan kenyamanan bertransaksi. 

Baca Juga: Marak bank digital, begini upaya BTPN agar Jenius tetap eksis

"Kami beruntung menjadi bank digital yang mampu tertanam dalam ekosistem digital. Integrasi aplikasi Jago dengan Bibit dan Gojek akan berimpact ke peningkatan DPK, terutama CASA," jelas Siat Fun.

PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) menargetkan DPK sebesar Rp 9,5 triliun hingga akhir tahun. Dimana dana murah akan mencapai Rp 1,4 triliun atau 25,2% dan deposito Rp 7,1 triliun. 

Heru Sulistiadhi, Sekretaris Perusahaan Bank MNC mengatakan, strategi yang dilakukan dalam menghimpun DPK adalah fokus meningkatkan dana murah dengan meluncurkan program seperti Tabungan Dahsyat, Tabungan Motion dan meningkatkan fitur-fitur di MotionBanking. "Sementara rate deposito yang kami tawarkan 4%," ujarnya. 

Selain itu, bank ini terus memperluas ekosistem digitalnya yang diharapkan akan mendorong basis nasabah ke depan. Ekosistem dikembangkan dengan dukungan MNC Group baik di sektor keuangan maupun non keuangan. Hingga saat ini, perseroan sudah menggandeng Atome, Kredit Pintar, Jasamarga, Visa, XL Axiata dan lain-lain.

Selanjutnya: BI Buka Opsi Kerjasama Kembangkan Uang Digital

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×