kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Simpanan di bank cilik melejit


Senin, 05 Oktober 2020 / 19:50 WIB
Simpanan di bank cilik melejit
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi di Bank BRI Agro Jakarta, Jumat (6/3/2020).?


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mulai awal semeter II-2020, simpanan di bank cilik, terutama pada kelompok bank umum kegiatan usaha (BUKU) 2 tumbuh paling tinggi dibandingkan kelompok bank lainnya. Masih tingginya tingkat suku bunga deposito mereka berikan jadi alasannya. 

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat per Agustus 2020, nilai simpanan di perbankan mencapai Rp 6.563 dengan pertumbuhan 8,05 (ytd). Sementara jika dirinci per kelompok BUKU, cuma ada Buku 2 dan Buku 4 yang pertumbuhannya melampaui angka tersebut masing-masing 10,3%, dan 9,0%.

Bahkan jika merujuk pertumbuhan pada satu dan tiga bulan sebelumnya, pertumbuhan didominasi paling tinggi malah dicatat oleh BUKU 1 sebesar 8,5% (1m), 7,0% (3m) dan BUKU 2 6,3% (1m), dan 8,2% (3m). 

Baca Juga: Batal realisasikan buyback, AGRO fokus menjaga arus kas dan kecukupan modal

Direktur PT Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR) Efidnal Alamsyah menyepakati hal tersebut, ia bilang pertumbuhan simpanan bank BUKU 2 ini memang masih tumbuh signifikan.

Sampai Agustus 2020, perseroan berhasil menghimpun dana pihak ketiga (DPK) senilai Rp 2,58 triliun dengan pertumbuhan 10,81% (ytd). Deposito jadi penopang pertumbuhan sebesar 9,03% (ytd), sementara komposisinya sebesar 81,93% dari total simpanan di perseroan.

“Kami sedang membatasi pertumbuhan DPK, terutama yang berasal dari dana mahal. Meskipun sampai September 2020 DPK kami  masih tumbuh 5% (ytd),” katanya kepada KONTAN Senin (5/10).

Ia menambahkan sepanjang 2020 sejatinya perseroan telah berupaya menekan tingkat bunga, terutama deposito dari 6,53% pada akhir tahun lalu menjadi 6,33% per akhir September 2020. Meski sudah berkurang, nyatanya tingkat bunga tersebut masih cukup tingi jika merujuk bunga acuan Bank Indonesia yang kini telah berada pada level 4%.

Baca Juga: Pemegang saham beri restu Bank Jago lakukan rights issue

Hal serupa juga dicatatkan oleh PT Bank Mayora yang sampai Agustus 2020 telah mencatat pertumbuhan simpanan hingga 17,26% (ytd). Dari Rp 5,37 triliun akhir tahun lalu menjadi Rp 6,30 triliun. 

Deposito memang masih mendominasi portofolio simpanan perseroan sebesar 61,11%, namun komposisi tersebut sudah menurun dibandingkan rasio dana mahalnya pada akhir tahun lalu sebesar 69,99%. Ini berkat pemangkasan tingkat suku bunga yang dilakukan perseroan. Bunga deposito tertinggi yang ditawarkan perseroan kini berkisar 5%. 

“Pertumbuhan DPK kami tumbuh dengan sangat baik ditopang oleh giro dan deposito, di sisi lain, sepanjang 2020, kami juga telah memangkas biaya dana kurang lebih 100 bps, ini seiring dengan penurunan bunga acuan Bank Indonesia,” kata Direktur Utama Bank Mayora Irfanto Oeij kepada KONTAN. 

Baca Juga: Bank Mandiri Syariah restrukturisasi pembiayaan Rp 7,1 triliun yang terimbas pandemi

Sementara PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (AGRO) yang pada Oktober 2020 juga masih menawarkan bunga deposito hingga 6,25% justru telah mulai merampingkan porsi dana mahalnya.

Sampai Agustus 2020, perseroan berhasil menghimpun DPK senilai Rp 21,60 triliun dengan pertumbuhan 2,17% (ytd). Meski mencatat pertumbuhan konservatif, simpanan dana mahal perseroan tumbuh negatif 4,74% (ytd) menjadi Rp 17,25 triliun atau setara 79,88% dari portofolio simpanannya. 

Sementara dana murahnya tumbuh 43,65% (ytd) menjadi Rp 4,34 triliun atau setara 20,11% dari portofolionya. “Tren biaya dana kami sudah mulai menurun, karena pertumbuhan DPK kami arahkan di dana murah. Meskipun secara total deposito masih mendominasi portofolio,” kata Direktur Utama BRI Agro Ebener Girsang kepada KONTAN. 

Selanjutnya: Tertekan pandemi, pembiayaan multifinance melorot 12,86% per Agustus 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×