Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. RUPSLB PT Bank Jago Tbk (ARTO) memberi restu untuk perseroan menggelar aksi penambahan modal via rights issue. Melalui aksi korporasi ini, perseroan bakal berupaya memenuhi ketentuan modal minimum Rp 3 triliun pada 2022.
Adapun RUPSLB menyetujui dua agenda. Pertama, penyesuaian modal dasar atas hasil pelaksanaan rights issue tahap I dan pernyataan kembali anggaran dasar perseroan. Kedua, rencana menambah modal melalui penerbitan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu alis rights issue.
“Pemegang saham telah memberikan persetujuan atas kedua agenda tersebut. Kami sangat mengapresiasi, terutama terkait rencana penambahan modal melalui rights issue tahap II. Hal tersebut menunjukkan tingginya komitmen pemegang saham dalam mendukung rencana strategis Bank ini ke depan, sebagai bank berbasis teknologi yang tertanam dalam suatu ekosistem,” kata Direktur Utama Bank Jago Kharim Siregar dalam keterangan resminya, Senin (5/10).
Baca Juga: Bank Mandiri Syariah restrukturisasi pembiayaan Rp 7,1 triliun yang terimbas pandemi
Bank Jago telah menuntaskan rights issue tahap I pada April 2020 senilai Rp1,3 triliun. Dana hasil penerbitan saham baru tersebut digunakan untuk menambah modal, meningkatkan skala bisnis, merekrut sumber daya manusia yang relevan dengan aspirasi bank dan investasi di bidang teknologi. Tambahan modal juga telah mendorong Bank Jago naik kelas ke kelompok Bank BUKU II.
Kharim menjelaskan, agar memiliki daya saing tinggi dan mampu beradaptasi terhadap perubahan yang diakibatkan oleh pandemi, bank dituntut untuk terus memperkuat modal, meningkatkan skala usaha dan membangun infrastruktur teknologi yang mumpuni.
“Sejak pandemi kita menyaksikan sendiri akselerasi adopsi teknologi dalam pemenuhan kebutuhan hidup sehari hari. Kami tentu ingin menjadi bagian dari perubahan hidup masyarakat yang semakin digital. Kami beruntung memiliki investor yang sangat memahami bahwa bank berbasis teknologi itu perlu diperkuat dengan modal yang optimal,” katanya.
Di dalam RUPSLB, manajemen memaparkan jumlah saham baru yang akan diterbitkan mencapai sebanyak banyaknya tiga miliar saham. Adapun detail informasi mengenai waktu pelaksanaan, rasio saham, harga dan target perolehan dana akan disampaikan setelah mendapatkan pernyataan efektif dari regulator.
Baca Juga: Tertekan pandemi, pembiayaan multifinance melorot 12,86% per Agustus 2020
“Yang pasti, dana hasil rights issue tahap II ini akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan agar dapat memenuhi aturan modal minimum bank sebesar Rp 3 triliun, membiayai ekspansi usaha, investasi di infrastruktur Teknologi Informasi dan pengembangan sumber daya manusia,” katanya.
Selanjutnya: Semakin bertumbuh, LinkAja punya 57 juta pengguna hingga saat ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News