Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli
Kepala Ekonom PT Bank Permata Tbk Josua Pardede mengingatkan bahwa ada beberapa langkah kebijakan yang perlu dipertimbangkan oleh pemerintah.
Sebab, dengan perkiraan pertumbuhan ekonomi yang stagnan di kisaran 5,1% hingga 5,2% pada 2025, tidak ada indikasi kuat bahwa daya beli akan meningkat secara signifikan.
Misalnya, transformasi struktural, termasuk industrialisasi, peningkatan peran Indonesia dalam rantai pasokan global, dan peningkatan partisipasi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam rantai pasokan domestik. Menurutnya, ini perlu dipercepat untuk mengurangi ketergantungan ekonomi Indonesia pada komoditas.
Ia juga menilai perlu ada kebijakan fiskal yang dirancang untuk mendukung kelas menengah, yang mayoritas tinggal di daerah perkotaan, dengan meningkatkan kualitas dan keterjangkauan layanan publik.
Baca Juga: Berikut Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga
Hal ini mencakup, namun tidak terbatas pada, peningkatan layanan transportasi publik, penyediaan air bersih, biaya pendidikan yang terjangkau, dan ketersediaan perumahan dengan harga terjangkau di lokasi-lokasi strategis.
Ditambah, Josua menegaskan bahwa penting untuk memperluas pangsa sektor formal dengan memformalkan sektor informal melalui pemanfaatan ekonomi digital.
“Pendekatan ini dapat meningkatkan rasio pajak dengan memperluas basis pajak, tanpa perlu menaikkan tarif pajak,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News