kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sinar Mas enggan buru-buru ekspansi ke luar negeri


Selasa, 01 April 2014 / 16:15 WIB
Sinar Mas enggan buru-buru ekspansi ke luar negeri
ILUSTRASI. Bebek Goreng Cabe Ijo yang nikmat seperti buatan restoran (dok/Sahabat Nestle)


Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Dorongan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) agar perusahaan asuransi nasional melebarkan sayap bisnisnya ke luar negeri ternyata pernah dilakoni PT Asuransi Sinar Mas. Sayangnya, strategi mengibarkan bendera perusahaan ke luar wilayah Indonesia belum memberikan hasil memuaskan.

Sebut saja, kantor cabang Sinar Mas di Beijing yang akhirnya berhenti beroperasi. Lalu, subsidiari Sinar Mas di Timor Leste yang meski hingga saat ini masih berjalan, namun suam-suam kuku. “Ada keinginan untuk menambah cabang kami di luar negeri. Namun, kami tingkatkan dulu penetrasi bisnis di Timor Leste lah,” ujar Dumasi Samosir, Direktur Sinar Mas kepada KONTAN, Selasa (1/4).

Pasalnya, dia menilai, bisnis perseroan di Timor Leste belum berkembang sesuai ekspektasi. Bahkan, pencapaiannya pun masih jauh dari biaya investasi yang digelontorkan perseroan. Karenanya, meski berkeinginan menambah cabang baru di luar negeri, belajar dari pengalaman, perseroan tidak ingin terburu-buru.

Perseroan lebih memilih meningkatkan penetrasi pasarnya di dalam negeri, termasuk cabang di Timor Leste yang sudah beroperasi sejak tahun 2011 silam. Sembari, perseroan meningkatkan kapasitas usahanya, infrastruktur dan kompetensi sumber daya manusianya. “Jadi, dalam jangka pendek ini, belum ada rencana ekspansi ke luar negeri,” pungkasnya.

Hingga akhir Februari 2014, Sinar Mas tercatat mengantongi pertumbuhan premi sebanyak 5%. Angka itu sama persis dengan pencapaian perseroan di sepanjang tahun lalu yang sebesar Rp 4,10 trilun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yakni Rp 3,92 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×