Reporter: Ruisa Khoiriyah | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. BI tak terlalu mengkhawatirkan situasi di Eropa akan berpengaruh serius terhadap kondisi likuiditas di perbankan, terutama jika perbankan dipacu lebih agresif dalam menyalurkan kredit. Hal ini dipicu rencana BI untuk merevisi target pertumbuhan kredit perbankan nasional menjadi di atas 20%.
"Kalau diperhatikan, seandainya kita keluarkan capital inflow (dana asing) dari instrumen Sertifikat Bank Indonesia (SBI) sekalipun, SBI kita jumlahnya sudah naik cukup besar sejak pelonggaran likuiditas tahun 2008 lalu. Jadi kondisi likuiditas kita longgar," imbuh Darmin.
Darmin menambahkan, pihaknya justru tak khawatir dengan persoalan likuiditas ini. Meski, kenaikan kredit yang terjadi saat ini, karena banyak bank yang mulai menjual surat-surat berharganya. "Tapi itu adalah hal yang normal," tandas Darmin.
Darmin bilang, hal itu mestinya membuat perekonomian menjadi lebih bagus. "Ketimbang bank menaruh uangnya di SBI, lebih baik dia pinjamkan menjadi kredit, terutama dalam kondisi yang benar dan sehat," cetus Darmin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News