kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Smart Finance dapat kucuran kredit Rp 225 miliar dari dua bank


Jumat, 13 Maret 2020 / 12:21 WIB
Smart Finance dapat kucuran kredit Rp 225 miliar dari dua bank
ILUSTRASI. PT Smart Multi Finance (Smart Finance) kembali menandatangani kesepakatan perjanjian fasilitas kredit


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Smart Finance mendapatkan kucuran kredit modal kerja dari dua bank secara bersamaan yaitu PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) serta Bank Sahabat Sampoerna, masing-masing sebesar Rp 175 miliar dan Rp 50 miliar.

Penandatangan akad kredit kedua bank itu digelar pada 10 Maret 2020. 

Baca Juga: Smart Finance buka kantor Lampung dan Pringsewu

Direktur Bisnis Smart Finance Jackson Lim mengatakan, komitmen kredit tersebut diberikan dengan tenor empat tahun dan dapat dicairkan dalam waktu 12 bulan.

Pada Januari lalu, Smart Finance juga mendapatkan gelontoran dana Rp 100 miliar dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI). Dengan begitu sudah ada tiga komitmen baru yang didapat perusahaan ini sepanjang 2020.

Jackson mengatakan, kucuran dana dari tiga bank tersebut akan difokuskan untuk pemenuhan kebutuhan pembiayaan modal kerja segmen Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta kredit multi guna di wilayah Indonesia timur, seperti Papua, Sorong, Irian Jaya, Sulawesi, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Kalimantan. Selain itu, Sumatera (Lampung, Jambi, dan Pekanbaru), Jawa Timur, serta DKI Jakarta.

Smart Finance optimistis dana sebesar itu akan terserap habis untuk memenuhi berbagai kebutuhan modal kerja maupun multiguna. Sebab, potensi pembiayaan khususnya sektor UMKM di sana terbilang masih cukup tinggi.

“Untuk memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat seperti kepemilikan rumah, pernikahan, sekolah, serta konsumtif lainnya, kami menawarkan produk unggulan kredit multi guna, yaitu Multi Purpose Finance dengan agunan BPKB mobil dan motor,” kata Jackson dalam keterangan resminya, Jumat (13/3).

Sebelumnya, kata Jackson, pihaknya juga telah bekerjasama dengan banyak bank seperti Bank BRI, Bank Mega Syariah, Bank Ina, Bank BTPN, Bank BJB dan beberapa bank lainnya.

Kendati masih punya keyakinan tinggi namun pada 2020 perseroan hanya memasang target peningkatan pembiayaan pada angka konservatif sebesar 7% atau sebesar Rp 800 miliar. Mengingat, banyak tantangan yang memicu perlambatan ekonomi termasuk isu terbaru, kian masifnya penyebaran virus corona di tanah air.

Selain kredit modal kerja dan multi guna, selama ini Smart Finance fokus pada pembiayaan otomotif roda empat maupun roda dua. 

Adapun komposisinya, sebesar 75% roda empat dan 25% roda dua. “Kita tidak akan terlalu ekspansif dengan membuka kantor cabang atau produk baru, hanya fokus di bisnis yang sudah ada, yaitu pembiayaan modal kerja dan multi guna dengan agunan BPKB mobil dan motor,” kata Jackson.

Baca Juga: Smart Multi Finance resmikan kantor cabang Jambi

Dia mengakui, maraknya start up di sektor financial technology (fintech) semakin mempertajam persaingan bisnis jasa keuangan. Karenanya, peningkatan pembiayaan kendaraan roda dua di perusahaannya tidak sebagus roda empat. Namun begitu, kehadiran perusahaan fintech tidak mempengaruhi kinerja kredit modal kerja dan multi guna dengan plafon pembiayaan di atas Rp 20 juta.

Terbukti, peningkatan kredit multi guna dan kredit modal kerja PT Smart Finance tahun 2019 masih stabil di kisaran 7%. 

“Sampai saat ini, fintech belum bisa menyentuh pembiayaan segmen konsumer dengan flafon pembiayaan di atas Rp100 jutaan. Mereka, umumnya bermain di segmen ritel dengan nilai kredit di bawah Rp20 jutaan,” tambah Nani Susanti, Finance & Accounting Director Smart Finance.

Untuk memperbesar pasar, Nani bilang, pihaknya akan mengoptimalkan potensi bisnis hingga Semester II 2020. “Saat ini masih cenderung wait and see, sambil menjaga performa bisnis dengan menekan NPF (Non Performing Finance) diangka 1,7%. Kami baru akan ekspansi bisnis dengan membuka kantor cabang di kota-kota besar Pulau Jawa dan Bali pada tahun depan,” pungkas Nani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×