kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Smart Finance dapat kucuran kredit Rp 225 miliar dari dua bank


Jumat, 13 Maret 2020 / 12:21 WIB
Smart Finance dapat kucuran kredit Rp 225 miliar dari dua bank
ILUSTRASI. PT Smart Multi Finance (Smart Finance) kembali menandatangani kesepakatan perjanjian fasilitas kredit


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi

Kendati masih punya keyakinan tinggi namun pada 2020 perseroan hanya memasang target peningkatan pembiayaan pada angka konservatif sebesar 7% atau sebesar Rp 800 miliar. Mengingat, banyak tantangan yang memicu perlambatan ekonomi termasuk isu terbaru, kian masifnya penyebaran virus corona di tanah air.

Selain kredit modal kerja dan multi guna, selama ini Smart Finance fokus pada pembiayaan otomotif roda empat maupun roda dua. 

Adapun komposisinya, sebesar 75% roda empat dan 25% roda dua. “Kita tidak akan terlalu ekspansif dengan membuka kantor cabang atau produk baru, hanya fokus di bisnis yang sudah ada, yaitu pembiayaan modal kerja dan multi guna dengan agunan BPKB mobil dan motor,” kata Jackson.

Baca Juga: Smart Multi Finance resmikan kantor cabang Jambi

Dia mengakui, maraknya start up di sektor financial technology (fintech) semakin mempertajam persaingan bisnis jasa keuangan. Karenanya, peningkatan pembiayaan kendaraan roda dua di perusahaannya tidak sebagus roda empat. Namun begitu, kehadiran perusahaan fintech tidak mempengaruhi kinerja kredit modal kerja dan multi guna dengan plafon pembiayaan di atas Rp 20 juta.

Terbukti, peningkatan kredit multi guna dan kredit modal kerja PT Smart Finance tahun 2019 masih stabil di kisaran 7%. 

“Sampai saat ini, fintech belum bisa menyentuh pembiayaan segmen konsumer dengan flafon pembiayaan di atas Rp100 jutaan. Mereka, umumnya bermain di segmen ritel dengan nilai kredit di bawah Rp20 jutaan,” tambah Nani Susanti, Finance & Accounting Director Smart Finance.

Untuk memperbesar pasar, Nani bilang, pihaknya akan mengoptimalkan potensi bisnis hingga Semester II 2020. “Saat ini masih cenderung wait and see, sambil menjaga performa bisnis dengan menekan NPF (Non Performing Finance) diangka 1,7%. Kami baru akan ekspansi bisnis dengan membuka kantor cabang di kota-kota besar Pulau Jawa dan Bali pada tahun depan,” pungkas Nani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×