CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.343.000   21.000   0,90%
  • USD/IDR 16.729   -36,00   -0,21%
  • IDX 8.407   44,65   0,53%
  • KOMPAS100 1.165   5,83   0,50%
  • LQ45 849   5,46   0,65%
  • ISSI 293   1,52   0,52%
  • IDX30 443   2,43   0,55%
  • IDXHIDIV20 514   3,54   0,69%
  • IDX80 131   0,83   0,64%
  • IDXV30 136   0,12   0,09%
  • IDXQ30 142   1,06   0,76%

SMF biayai rumah murah untuk PNS


Rabu, 22 Mei 2013 / 10:36 WIB
SMF biayai rumah murah untuk PNS
ILUSTRASI. corona di korea selatan. REUTERS/Heo Ran


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa |

JAKARTA. Masih adanya Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang belum memiliki rumah, membuat Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) bekerja sama dengan PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) untuk menyalurkan rumah murah. Program ini dilakukan melalui program Kredit Perumahan Rakyat (KPR) Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) bagi pekerja pemerintahan tersebut.

"Ditandatanganinya kerja sama antara Kemenpera dengan SMF ini dalam rangka memanfaatkan fasilitas rumah terjangkau pada masyarakat berpenghasilan rendah, termasuk PNS," ucap Deputi Bidang Pembiayaan Kemenpera, Sri Hartoyo, di Ballroom Hotel Le Meriden, Rabu, (22/5).

Ia menyebut, terdapat 25% atau 1,1 juta dari total 4,7 juta PNS di Indonesia yang belum memiliki rumah. Jumlah itu tersebar pada berbagai daerah di Indonesia.

Dengan pembiayaan FLPP, Sri merasa ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan PNS. Sehingga diharapkan nantinya ini akan mampu meningkatkan kinerja mereka.

KPR FLPP telah diluncurkan sejak 2011 lalu yang khusus ditujukan bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Tenor yang diberikan untuk kredit tersebut yakni 20 tahun dengan suku bunga 7,25%. Dana pengucuran FLPP itu didanai 70% oleh pemerintah dan sisanya dari bank pelaksana.

SMF mendata terdapat 11 juta kebutuhan papan atau backlog di Indonesia. Bahkan, dengan pertambahan jumlah penduduk 1,5% setiap tahunnya, ini menambah lagi kebutuhan perubahan sejumlah 750 ribu unit.

Saat ini, pembiayaan FLPP terbesar masih dilakukan melalui PT Bank Tabungan Negara Tbk. (BBTN). "Harapan kami akan lebih banyak bank yang ikut berpartisipasi," ucap Direktur Utama SMF, Raharjo Adisusanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×