Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Yudho Winarto
MALANG. PT Sarana Multigriya Finansial Persero SMF mengaku optimis bahwa dengan dilaksanakannya program selisih suku bunga SSB ke depannya bisa memacu pembiayaan perumahan. Sebagai infomasi SSB merupakan program pemerintan baru sebagai lanjutan dari program-program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan FLPP yang tahun ini sudah habis anggarannya pada tahun ini. Nantinya dengan program ini, pemerintah memberikan subsidi suku bunga sebesar 7% dan bank tinggal membayar pokok dari KPR tersebut.
Menurut Direktur Utama PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) Raharjo Adisusanto, potensi meningkatnya pembiayaan dengan adanya program selisih bunga ini disebabkan karena pemerintah hanya mengeluarkan subsidi sebesar Rp 220 miliar dibandingkan dengan Rp 5,1 triiun dari pogram FLPP.
“Dengan ini maka bank membutuhkan dana yang besar untuk likudiditas dari program ini, makanya kami yakin dengan program ini potensi penyaluran pembiayaan sekunder akan semakin besar,” ujar Raharjo akhir pekan lalu.
Sebelumnya tercatat pemerintah mempunyai program FLPP. Namun per Juli 2015 lalu, dana untuk program ini sudah habis dan sebagai gantinya pemerintah memulai program baru yaitu SSB untuk menggantikan FLPP ini. Sebagai gambaran, kedua program ini adalah bagian dari program satu juta rumah yang disalurkan kepada pemerintah.
Program satu juta rumah ini untuk mengatasi backlog atau kekurangan rumah sebesar 3,5 juta unit. Nah, sampai September 2015 tercatat, pemerintah melalui program satu juta rumah ini sudah bisa membangun 450.000 unit rumah dari total adalah 1.150.000 unit total kebutuhan rumah.
Sebagai informasi, pada tahun depan, pemerintah akan memulai lagi program FLPP dan SSB secara beriringan. Nah, untuk SSB pemerintah menganggarkan sebesar Rp 1,3 triliun sedangkan untuk FLPP pemerintah menganggarkan sebesar Rp 9,3 triliun pada tahun 2016.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News