Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) menggandeng tiga Bank Pembangunan Daerah (BPD) serta Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional (Perumnas) untuk mempercepat penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) bersubsidi dalam Program Satu Juta Rumah.
BPD yang terlibat antara lain PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (Bank Jateng), PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim), PT Bank Pembangunan Daerah Istimewa Yogyakarta (Bank DIY). Penyaluran KPR yang akan digenjot antara lain Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dan KPR BPD.
Kerjasama terebut meliputi pembangunan dan penyediaan rumah yang layak, pemberian akses pembiayaan perumahan kepada masyarakat berpenghasilan rendah melalui skema KPR FLPP dan BPD.
Dukungan dari SMF antara lain penyediaan dana jangka menengah dan panjang bagi bank penyalur KPR, termasuk penyelenggaraan program peningkatan kapasitas bagi bank penyalur KPR. Nantinya akan ada pelatihan penerapan Standar Operasional dan Prosedur (SOP) KPR antara BPD dan SMF, serta SOP Kredit Modal Kerja Konstruksi Pembangunan Bank Pembangunan Daerah (SOP KMK-KP BPD).
Direktur Utama SMF, Ananta Wiyogo mengatakan, tujuan dari penandatanganan kesepahaman ini adalah untuk mendukung Program Satu Juta Rumah yang telah dicanangkan oleh Pemerintah.
“Kesepahaman ini merupakan upaya kami dalam mendorong percepatan realisasi KPR FLPP dan KPR BPD, untuk mendukung ketersediaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah, khususnya di daerah-daerah,” ucap Ananta dalam keterangan tertulis, Rabu (6/9).
Ananta menambahkan,kerja sama ini merupakan salah satu realisasi dari komitmen SMF, yang tengah fokus dalam meningkatkan kerja sama dengan BPD di seluruh Indonesia.
Ananta berharap pembiayaan perumahan di daerah dapat lebih terdorong secara optimal agar kebutuhan perumahan di daerah dapat terpenuhi secara menyeluruh.
Hal tersebut menurut Ananta, dapat didorong oleh keunggulan BPD dengan pangsa pasar PNS dan BUMD di daerahnya serta BPD cenderung lebih mengenal karakteristik masyarakat di daerahnya masing-masing.
“Tingginya kebutuhan akan perumahan merupakan pangsa pasar yang besar bagi BPD, khususnya dalam memfasilitasi masyarakat yang membutuhkan hunian yang layak, utamanya bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Hal tersebut sejalan dengan transformasi BPD yang dicanangkan oleh Pemerintah,” katanya.
Menurut Ananta selama ini belum banyak BPD yang menjadi penyalur KPR, oleh karena itu SMF akan terus melakukan upaya kerjasama dengan BPD-BPD tersebut, baik melalui program pembiayaan, maupun peningkatan kapasitas penyaluran KPR BPD. Adapun peningkatan kapasitas tersebut dilakukan melalui pelatihan yang telah dilakukan secara ekslusif dan kolektif di seluruh BPD di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News